Sukses

Emping Melinjo Temanggung Jadi Primadona

Produksi emping melinjo tengah digandrungi sebagai usaha rumah tangga di Temanggung, Jateng. Selain proses produksinya mudah, cemilan itu juga tengah naik daun di pasaran.

Liputan6.com, Temanggung: Produksi emping melinjo tengah digandrungi sebagai usaha rumah tangga di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (29/5). Di Desa Karangtejo, Kedu, Temanggung, misalnya, kaum sibuk membuat emping dari bahan dasar melinjo.

Kendati masih tergolong sebagai produk rumahan, ternyata hasil yang didapatkan cukup membantu kebutuhan ekonomi mereka. Kakak-beradik Riri Sukmawati dan Endang Lestari, bisa menjadi contoh. Setiap pagi, usai menyelesaikan pekerjaan rumah, keduanya melanjutkan membuat emping melinjo.

Proses pembuatan camilan itu bisa dibilang sederhana, namun butuh ketelatenan dan keahlian tersendiri. Buah melinjo yang dibeli dari sejumlah petani digoreng tanpa minyak, untuk mengeluarkan buahnya. Setelah itu, buah melinjo ditumbuk membentuk emping bulat. Atau, bisa juga dibentuk menjadi dua ukuran besar bersama melinjo lain.

Menurut Riri Sukmawati, para ibu rumah tangga di desanya sudah sepuluh tahun ini menekuni usaha tersebut. "Dalam sehari, setiap kelompok mampu memproduksi antara tiga sampai lima kilogram emping," katanya.

Sayangnya, emping melinjo produksi rumahan tersebut masih terhambat modal dan pemasaran. Akhirnya, proses penjualan hanya menunggu pesanan dari para konsumen. Setiap satu kilogram emping melinjo ukuran kecil dijual seharga Rp18 ribu per kilogram, sedangkan untuk ukuran besar dijual Rp20 ribu per kilogram.

Dalam sehari, para ibu rumah tangga di desa itu bisa meraup untung antara Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per orang nper hari.(BJK/SHA)