Sukses

Video Syur itu

Dalam sepekan terakhir, masyarakat di Tanah Air digegerkan peredaran tayangan video syur dengan pemeran mirip selebritis terkenal. Benarkan video syur dimainkan Ariel-Luna-Tari?

Liputan6.com, Jakarta: Dalam sepekan terakhir, masyarakat di Tanah Air digegerkan peredaran tayangan video syur dengan pemeran mirip selebritis terkenal. Video panas pertama seakan dimainkan penyanyi tersohor Ariel Peterpan dan artis sekaligus presenter kenamaan Luna Maya. Video itu dirilis di sebuah situs internet dan menyebar cepat ke barbagai jejaring sosial.

Belum lagi kekagetan khalayak hilang, video yang tak kalah hot tersebar secara luas juga melalui sebuah situs internet. Dunia maya yang terkoneksi luas menyambutnya hangat dan dalam beberapa jam saja, video tersebar ke berbagai belahan dunia. Kali ini, pemeran video porno itu dimainkan orang-orang yang mirip penyanyi Ariel Peterpan dan pesinetron sekaligus presenter infotainment Cut Tari.

Dalam beberapa hari, video yang tak mengindahkan norma-norma susila itu diakses jutaan orang dari berbagai tempat, tanpa bisa dicegah. Jutaan orang mengunduhnya dan menyebarkannya secara estafet. Bahkan, ketika keberadaannya di dunia maya diblock, peredarannya justru kian tak terbendung melalui ponsel hingga penggandaan DVD.

Polisi tak tinggal diam. Razia jadi pilihan. Sasarannya, tentu saja, video panas yang dimainkan orang-orang mirip para pesohor itu. Semua orang dan lokasi rawan akses video panas disisiri polisi. Warnet, toko ponsel, kios DVD, hingga ruang-ruang kelas di berbagai sekolah.

Di “pasar gelap” DVD bajakan Glodok, Jakarta Barat, polisi menyita ratus keping DVD berisi video porno mirip Ariel Peterpan, Luna Maya, dan Cut Tari. Bahkan, polisi menangkap sejumlah pedagang DVD yang terbukti menjajakan kepingan DVD haram itu.

Kami pun berupaya menelusuri keberadaan video panas itu di sebuah kawasan yang terkenal dengan penjualan DVD bajakannya. Hasilnya, ternyata masih cukup banyak DVD berisikan video porno yang tengah diributkan itu. Cara penjualannya, tentu saja, secara sembunyi-sembunyi .

Bola panas itu terus menggelinding. Tiga selebritas yang diduga “acting” di video porno itu menjadi topik terpopuler di berbagai situs dunia maya. Ya, sebagai topik yang paling banyak dicari pengunjung. Keadaan itu, jelas membuat ketiga selebritas itu gerah. Apalagi, media juga terus mengupas persoalan yang menyangkut moralitas itu .

Para penegak hukum juga tak sekadar merazia peredaran video porno, tapi mereka mulai angkat bicara soal pelaku yang bakal menuai sanksi atas ulahnya itu. Di sisi lain, sosok Ariel Peterpan dan Luna Maya yang sedang hangat dipergunjingkan justru bak hilang ditelan bumi(?)

Cut Tari?

Ia mencoba berbeda dibandingkan kedua rekannya itu. Dalam sebuah jumpa pers bersama suami dan anaknya, ia menyangkal keterlibatannya dalam video porno itu.

Peredaran video porno berdurasi tak lebih dari 10 menit itu  menyebabkan polisi bersiap mengambil tindakan berikutnya. Bahkan, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) bernisiatif melaporkan Ariel dan Luna Maya ke Mapolda Metro Jaya. Mereka mendesak polisi, agar tidak hanya mengusut pengedar video panas, tapi pemerannya pun diproses secara hukum.

Polisi terus bergerak. Kali ini, mereka mengundang selebritas yang wajahnya mirip pemeran video porno itu ke Mabes Polri. Pasangan kekasih Ariel-Luna pun memenuhi undangan itu. Di belakang mereka, sang kuasa hukum, pengacara ternama OC Kaligis, membuntuti. Mereka pun berkumpul bersama para penyidik di salah satu ruangan Bareskrim Mabes Polri.

Hari berikutnya, giliran Cut Tari datang ke Mabes Polri, juga terkait masalah yang sama. Ketika pemeriksaan polisi berlangsung, perdebatan soal keaslian tayangan video panas itu terus berlanjut .

“Teknik manipulasi sebuah adegan pada video sekarang semakin canggih. Teknologi ini dikembangkan para pakar komputer grafis untuk film-film Hollywood,” tutur Radit, pengamat cyber crime yang dilibatkan Mabes Polri. “Namun hasil analisa terhadap sejumlah video mesum yang kini beredar, saya bisa memastikan keasliannya. Dan tanpa ada rekayasa sama sekali. Misalnya, tidak ada sulih suara atau dubbing, dan insert atau sisipan gambar dalam video itu.”

Sekarang, saatnya menunggu pemeriksaan fisik rekaman video panas dan pemeriksaan terhadap para pesohor yang tekah diundang polisi. Satu lagi tugas penting polisi, yakni mengidentifikasi pelaku penyebaran video mesum mirip artis itu. Karena, peredaran barang haram itu jelas-jelas meresahkan masyarakat.

Bagi masyarakat, kasus yang bersinggungan dengan pornografi di hadapan publik bukanlah yang kali ini saja terjadi. Sebut saja kasus yang melibatkan pedangdut Maria Eva dan mantan anggota DPR Yahya Zaini atau kasus “Bandung Lautan Asmara” yang melibatkan dua mahasiswa Bandung. Kasus yang menjadi konsumsi publik itu akhirnya menguap. Yang pasti, semuanya bermuara pada satu hal, gambar atau video yang diunduh seseorang .

Kembali ke persoalan pokok, mungkinkah melacak orang di balik peredaran video porno mirip artis top di Tanah Air itu?

Tim Sigi menemui seorang pakar di bidang informasi dan teknologi yang juga dekat dengan tindakan kriminal di dunia maya. Sang Hacker pun memaparkan salah satu cara favorit para hacker mengunduh tanpa bisa diketahui identitasnya. Yakni, beroperasi secara mobile menggunakan laptop di lokasi keramaian yang punya fasilitas wi-fi.

Kemungkinan pelaku beroperasi secara mobile juga dibenarkan Kahumas Kemeninfo. Bahkan, kementrian itu kabarnya mulai mengendus siapa dan di mana lokasi pelaku menjalankan aksinya .

Yang perlu jadi perhatian, tentunya, memposisikan kasus video porno itu di ranah hukum sesuai dengan porsinya dan tidak perlu terlalu banyak pihak yang memberikan analisis, campur tangan, hingga kasus ini semakin keruh. Biarlah masalah ini jadi tanggung jawab aparat penegak hukum. Mereka tentu akan mengawal proses penyelesaiannya, agar tidak terjadi penyimpangan.(SHA)

    Live dan Produksi VOD