Sukses

Pendakian Gunung Prau Ditutup Mulai Januari hingga April 2017

Herman mengatakan minat pendaki di Gunung Prau akhir-akhir ini cukup ramai, rata-rata 8.000 orang per bulan.

Liputan6.com, Jakarta Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Kedu Utara Gunung Prau menutup aktivitas pendakian selama tiga bulan. Penutupan tersebut terhitung mulai 5 Januari hingga 4 April 2017.

"Penutupan di semua jalur pendakian ini atas kesepakatan bersama, antara basecamp-basecamp Gunung Prau dengan Perum Perhutani KPH Kedu Utara," kata Kaur Humas KPH Kedu Utara Herman Sutrisno, Jumat (6/1/2017).

Herman menjelaskan selama penutupan akan dilaksanakan perbaikan jalur pendakian dan penghijauan atau konservasi.

"Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan konservasi, agar berkoordinasi dengan basecamp-basecamp Gunung Prau," kata dia.

Menurut Herman, berdasarkan hasil rapat pengelola pendakian Gunung Prau yang dihadiri perwakilan basecamp pada 4 Januari 2017, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), dan Perum Perhutani KPH Kedu Utara, jika ada yang melanggar kesepakatan maka akan dikenakan sanksi.

Herman menuturkan apabila ada yang mendaki Gunung Prau secara ilegal, maka pendaki tersebut akan dikenakan sanksi Rp 100 ribu per orang. Apabila, pendaki mendaki gunung atas izin basecamp, maka dikenakan sanksi bagi basecamp yang mengizinkan Rp 500 ribu per pendaki, termasuk pendaki sendiri dikenakan sanksi Rp 100 ribu.

Menurut Herman pada 6 Januari hingga 5 Februari 2017, masing-masing basecamp melaksanakan perbaikan jalur pendakian. Kemudian pada 6 Februari hingga 4 April 2017, masing-masing basecamp akan melaksanakan konservasi bersama.

Rencana konservasi itu, kata Herman, dilakukan dengan penanaman tanaman rimba campur, tanaman ekaliptus, dan bintami. Sedangkan peserta konservasi terdiri dari para pegiat alam tetapi terbatas, dengan mendaftar dan berkoordinasi dengan basecamp-basecamp Gunung Prau. Kuota antara 150 hingga 200 orang per minggu.

"Kegiatan pada Februari hingga awal April 2017 kegiatan konservasi penanaman tiap minggu, disesuaikan dengan waktu libur pegiat alam," kata dia seperti dilansir Antara.

Herman mengatakan minat pendaki di Gunung Prau akhir-akhir ini cukup ramai, rata-rata 8.000 orang per bulan melalui beberapa jalur pendakian. Antara lain Patakbanteng, Kalilembu, Dwarawati, Wates, Tretep, Kenjuran, dan Pranten.