Sukses

Pengacara Ahok: Aksi Bela Islam di Pulau Seribu Cuci Otak Warga

Sebab, Humphrey melanjutkan, tidak ada satupun warga Kepulauan Seribu yang mendengar pidato Ahok melaporkan ataupun memprotes.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi Bela Islam dikabarkan berlanjut. Kali ini akan digelar di Kepulauan Seribu. Setidaknya itu yang terlihat dalam selebaran ramai beredar di media sosial.

Acara yang berbalut Tabligh Akbar Aksi Bela Islam itu rencananya akan digelar di Masjid Jami Al Makmuriah, Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Acara tersebut akan digelar pada 9 Januari 2017 pukul 12.00-17.00 WIB.

Dalam selebaran itu disebutkan, lokasi acara akan diselenggarakan di tempat kejadian perkara kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Penasihat hukum Ahok yang tergabung dalam Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika, Humphrey Djemat, angkat bicara. Menurut dia, munculnya acara itu semakin terlihat, kasus Ahok direkayasa.

Sebab, Humphrey melanjutkan, tidak ada satupun warga Kepulauan Seribu yang mendengar pidato Ahok melaporkan ataupun memprotes.

"Semakin terlihat bahwa kasus penistaan agama semakin direkayasa. Karena sudah sejak awal tidak satupun orang Pulau Seribu yang mendengar sambutan Ahok melaporkan. Bahkan, tidak ada yang protes sama sekali hari ini," ucap Humphrey.

Menurut Humphrey, acara tersebut bisa saja mengganggu jalannya persidangan. Sebab, ada yang berupaya menambah dan menjadikan saksi tambahan.

"Sekarang karena dipersoalkan oleh pihak Ahok dan PH (penasihat hukum). (Mereka mencoba) melakukan cuci otak orang Pulau Seribu, apalagi mau dijadikan saksi tambahan. Pasti ditolak dong," tegas Humphrey.