Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya berkunjung ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat 6 Januari 2017 kemarin. Dalam kesempatan itu Menpar mengunjungi Bale Panyawangan Diorama Purwakarta dan Diorama Nusantara serta Taman Air Mancur Sri Baduga.
Didampingi Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Menteri Arief terlihat berjalan kaki dari Bale Nagri Pendopo Kabupaten menuju Taman Air Mancur terbesar di Asia Tenggara itu. Sampai di sana, Arief pun disambut terowongan air yang terlihat berkerlap-kerlip disertai cahaya lampu laser.
Baca Juga
Setelah menonton pertunjukan air mancur selama 15 menit, Arief mengakui bahwa pertunjukan tersebut bukan pertunjukan biasa. Sambil mengacungkan kedua jempolnya, ia memuji taman air mancur yang diarsiteki langsung oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi itu.
Advertisement
"Hanya dua kata, kerennya pool," ucap Menteri Arief.
Pada kesempatan tersebut, Arief mengusulkan agar ada pertunjukan kolosal di taman air mancur itu.
"Harus ada pertunjukan kolosal juga disini, tata cahaya harus dilengkapi lagi, termasuk sound system, juga lighting system yang baik," kata Arief.
Menpar yakin Taman Air Mancur Sri Baduga Maharaja bisa lebih mendunia dengan adanya pertunjukan kolosal.
"Ini sudah setara dengan Dubai dan Guangzho, ke depan kedua kota terkenal di dunia tersebut harus kalah oleh Purwakarta karena air mancur di sini lebih bagus," ujar Arief.
Dedi Mulyadi sendiri merespons positif saran dan masukan Menpar. Usulan tersebut akan direalisasikan saat meresmikan taman air mancur yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Iya demi penyempurnaan tentunya kita realisasikan, kami juga masih fokus pada penambahan tempat duduk agar para penonton merasa nyaman, terowongan airnya juga kita buat semenarik mungkin," kata Dedi.
Pantauan Liputan6.com, di sepanjang bundaran bagian dalam Situ Buleud itu kini dibangun dua line tempat duduk yang bisa menampung 5 ribu pengunjung per satu kali pertunjukan.
Sebelumnya Menpar juga sempat mengunjungui Bale Panyawangan Diorama Purwakarta dan Nusantara, yaitu Museum berbasis digital. Arief memuji langkah Dedi yang mampu menghadirkan nuansa pariwisata berbasis pendidikan berupa museum digital di Purwakarta.
"Sangat unik, Purwakarta berani melakukan terobosan ini. Bagus," ungkap dia.
Menpar kemudian mengusulkan agar kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat ini meningkatkan networking sebagai media promosi. Ia yakin, jika networking diperkuat maka Purwakarta akan dikenal sebagai mini Indonesia.
"Purwakarta ini sudah menjadi miniatur Indonesia, hanya begini saran saya, networking harus diperkuat untuk memperkenalkan ini semua agar Purwakarta benar-benar dikenal, secara faktual sudah kita lihat toh, ini harus diketahui," papar Arief.
Arief menyatakan siap membantu promosi pariwisata Purwakarta melalui jajaran kementerian yang dia pimpin, mengingat secara geografis Purwakarta merupakan daerah strategis yang mudah dipromosikan.
Â