Sukses

Jokowi: Keutuhan NKRI Harga Mati

Jokowi mencontohkan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad dalam hal menjaga kekuatan sosial dengan meneken kontrak politik, Piagam Madinah

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengingatkan kepada rakyat Indonesia agar menjaga persatuan dan kesatuan sebagai upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Keutuhan NKRI adalah harga mati," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di depan gedung Kanzius Kota Pekalongan, Minggu (8/1/2016).

Jokowi mencontohkan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad dalam hal menjaga kekuatan sosial dengan meneken kontrak politik bersama semua unsur masyarakat melalui Piagam Madinah.

"Untuk apa?, tentunya untuk menjaga kesatuan. Dengan Piagam Madinah itu, jelas sekali jika umat Islam menghargai kemajemukan suku, golongan, keanekaragaman agama," kata Jokowi seperti dilansir dari Antara. 

Ia mengatakan Indonesia memiliki 700 lebih suku seperti di Aceh, suku Minang, dan 1.100 lebih bahasa. Ini artinya membuktikan kemajemukan yang dimilik bangsa Indonesia. Kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia ini, kata Jokowi, merupakan anugerah yang patut disyukuri .

"Namun demikian kita harus tetap menjaganya. Dengan menjaga kesatuan ini akan menjadi potensi kekuatan NKRI," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi mengatakan dirinya pernah diingatkan oleh Habib Lutfhi bin Ali Yahya untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan. "Pak Presiden, beliau menyampaikan persatuan dan kesatuan karena dia (Habib Lutfhi) lebih tahu dari saya," kata dia.

Di hadapan ribuan santri dan ulama, Presiden mengatakan Indonesia memiliki 34 provinsi dengan kondisi kemajemukan dalam bahasa yang berbeda-beda.

"Kita harus menjaga kesatuan dan persatuan. Selain itu, kami juga ingatkan untuk menjaga nilai kesopanan dan budi pekerti karena sekarang kita mendapatkan serangan dari media sosial," Jokowi menandaskan.