Liputan6.com, Serang - Banyak materi yang diberikan dalam latihan bela negara yang dilakukan TNI, dalam hal ini Komado Daerah Militer (Kodim) 06/03 Lebak kepada anggota FPI di wilayah Banten. Selain latihan ketangkasan fisik, materi ideologi berbangsa dan bernegara pun diberikan.
"Bela negara, wawasan kebangsaan, Pancasila," kata Pangdam Siliwangi, Mayjen TNI Muhammad Herindra, saat ditemui di Makorem 0604/Maulana Yusuf, Kota Serang, Senin (9/1/2017).
Pelatihan pendahuluan bela negara yang berlangsung Kamis, 5 Januari 2017 kemarin berlangsung di salah satu pondok pesantren (ponpes) yang berada di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak Banten. Pihaknya masih melakukan penyidikan terkait adanya anggota FPI yang menjadi santri ataupun pengurus di ponpes tersebut.
Advertisement
"Iya betul (dilakukan di pesantren). Kalau itu nanti biar kepolisian yang menjelaskan (ada anggota FPI di pesantren)," tegas dia.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 06/03 Lebak, Letkol Czi Ubaidillah dicopot dari jabatannya karena memberi pelatihan bela negara bersama dengan sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI).
"Pangdam III Siliwangi memutuskan untuk memberikan sanksi kepada Dandim Lebak yaitu dicopot dari jabatannya dan segera digantikan oleh pejabat yang baru," ujar Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) III Siliwangi Letkol Arh M Desi Ariyanto, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Minggu 8 Januari 2017.
Keputusan tersebut dilayangkan berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Kodam III Siliwangi terkait prosedur dan tata cara pelatihan Bela Negara yang diberikan Kodim 0603 Lebak bersama FPI pada Kamis, 05 Januari 2017 kemarin.
Desi mengatakan, Ubaidillah terbukti melanggar aturan yang berlaku dengan memberi pelatihan bagi ormas tanpa melalui prosedur yang harusnya ditempuh secara hierarkis, yakni terlebih dahulu melapor kepada atasan.
"Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan oleh Kodam III/Siliwangi terhadap Dandim Lebak, ditemukan kesalahan prosedur, yaitu Dandim tidak berlapor terlebih dahulu baik kepada Danrem maupun Pangdam III/Siliwangi sebelum menyelenggarakan kegiatan Bela Negara tersebut," tegas dia.
Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengaku tak mengetahui ada pelatihan bela negara dari TNI untuk laskar Front Pembela Islam (FPI). "Wah itu divisi kelaskaran, ane (saya) enggak paham," ujar dia saat dikonfirmasi, Senin (9/1/2017).
Bahkan, Novel juga tak mengetahui pelatihan bela negara sudah ramai diberitakan. "Baru tahu dari ente (kamu) nih malahan. Kemaren ente share, baru ane cari kabar," kata dia.
Novel mengaku, pelatihan bela negara yang dijalani laskar di luar kewenangannya sebagai Sekjen DPP FPI DKI Jakarta. "Wah ane enggak tahu, itu wewenang kelaskaran," kata Novel.