Sukses

Pertemuan Terakhir Ibunda Sebelum Arum Mahasiswi Esa Unggul Tewas

Ibunda mengaku dapat kabar kalau anak bungsunya tewas dengan cara nahas dari kekasih korban bernama Zaenal.

Liputan6.com, Jakarta Seorang mahasiswi bernama Tri Ariyani Puspo Arum ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan dalam kamar kosnya di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017).

Mahasiswi Universitas Esa Unggul itu ditemukan Sudah dalam keadaan tewas di kamar mandi dengan posisi duduk dan perut berdarah. Kamarnya pun sudah berantakan. Kepolisian menduga Arum dibunuh.

Pihak Kepolisian membawa jenazah Tri ke instalasi kamar jenazah RSCM. Keluarga pun sudah memadati ruangan tersebut.

Sri Ratna (53) ibunda Arum, tak menduga kalau anak ketiganya harus tewas dengan cara mengenaskan di dalam kos-kosannya di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat.

Sri mengaku dapat kabar kalau anak bungsunya tewas dengan cara nahas dari seorang saksi bernama Zaenal. Zaenal yang merupakan kekasihnya, kata dia, menghubunginya melalui sambungan telepon dan menyampaikan kabar kalau Tri tewas dengan luka tusuk dibagian leher dan punggung.

"Zaenalnya telepon kalau Arum berdarah dan dibawa ke Rumah Sakit Siloam. Sampai Siloam Dokter bilang Arum meninggal kerena ada luka tusuk bukan karena sakit," kata Sri, di lokasi.

Menurut dia, kalau anak ketiganya itu tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun. Maka dari itu, Sri mengaku kaget kalau anaknya tewas dengan kondisi luka tusuk. Ia berharap, aparat kepolisian bisa segera meringkus pelaku dibalik tewasnya.

"Saya harap polisi bisa mengungkap kasus ini. Anaknya baik, pendiam dan enggak banyak omong," tutur Sri sambil menangis.

Dia menerangkan, sebelum kejadian, pada hari Sabtu 7 Januari 2017 lalu, Arum menyempatkan diri pulang ke rumahnya di Jakarta Timur, di Kampung Duku tepatnya.

"Dia main ke sini (Kampung Duku) terus pulangnya hari Minggu pukul 13.00 WIB siang," cerita Sri.

Dia mengatakan, putri bungsunya bekerja di sebuah perusahaan kontraktor AC di Rumah Sakit sambil berkuliah di Esa Unggul. Karena jauh bekerja, dia akhirnya memilih kost di Kebon Jeruk, tidak jauh dari perusahannya.

"Arum rumahnya kan di Kampung Dukuh, Jakarta Timur makanya kejauhan kalau harus bolak balik ke sana. Dia pilih ngekos saja dekat tempat kerjanya. Dia lagi nerusin S1 nya di Esa Unggul. Arum ambil teknik industri. Dia itu baru lulus kuliah dari PNJ dia D3 Teknik Elektro," tandas Sri.

Sebelumnya, pihak Kepolisian tengah menyelidiki kasus ini. Menurut polisi, Arum diduga dibunuh.

"Diduga dia (Arum) korban pembunuhan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Raden Prabowo Argo Yuwono.