Liputan6.com, Bekasi - Kota Bekasi menjadi wilayah yang paling tinggi tingkat kriminalitasnya se-provinsi Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Susy Susilawati.
"Paling tinggi tingkat kriminalitas ada di Kotamadya Bekasi, lalu yang kedua di Bandung," kata Susy usai menghadiri acara serah terima jabatan baru Kalapas Kelas III Cikarang-Bekasi, Rabu (11/1/2017).
Baca Juga
Sebagai salah satu buktinya, kata dia, dalam seminggu saja Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), baik di Lapas kelas II Bulak Kapal dan Lapas kelas III, Cikarang-Bekasi, kerap menampung sekitar 40 warga binaan dari berbagai kasus.
Advertisement
"Rata-rata dalam seminggu, kita bisa kedatangan 40 warga binaan. Sedangkan yang keluar dalam seminggu, paling 2 orang," jelas dia.
Tak ayal, kata dia, Lapas yang berada di Bekasi kelebihan kapasitas atau kelebihan daya tampung. Bahkan, hal itu diperparah lagi dengan kurangnya SDM penjagaan di setiap lapas.
Dia menjelaskan, seorang sipir penjara terpaksa harus dapat menjaga 250 warga binaan. Sehingga, kurang bisa memantau warga binaannya.
"Seperti di Lapas Bulak Kapal beberapa waktu lalu. Ada tahanan yang bisa kabur. Yah, salah satu sebabnya, kelebihan warga binaan. Idealnya, 1 banding 20, kali empat sift. Sekarang ini, 1 banding 250, seorang sipir harus menjaga 250 warga binaan. Mukjizat kan gak lari. Sehingga, akhirnya kita melakukan pendekatan, banyak berdoa dan membangun sistem yang ketat dan membangun sarana prasarana menunjang untuk menghindari itu," ungkap dia.
Karena itu, ia berharap agar semua pihak dapat bersama-sama mencari cara untuk menekan angka kriminalitas tersebut.
"Seperti di lapas ini (Lapas kelas III Cikarang-Bekasi), awalnya diperuntukkan untuk warga binaan dari lapas Jakarta. Tapi, karena begitu tinggi (tingkat kriminalitas), akhirnya 80 persen yang ada di sini, berasal dari Bekasi. Ini catatan bagi kita, untuk bekerja sama dengan semua aparat penegak hukum di daerah juga," kata Susy.
Lapas Kelas III Bekasi, Bekasi, yang berada di Jalan Cilampayan Pasir Tanjung Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi saat ini menampung 1.007 orang dengan kapasitas untuk 1.130 warga binaan.
Sedangkan, Lapas kelas II Bulak Kapal telah menampung 1.504 warga binaan. Padahal, lapas tersebut hanya dapat menampung kapasitas 470 warga binaan, atau tiga kali lipat lebih banyak dari daya tampung yang diperuntukkan.