Liputan6.com, Jakarta - Korban tewas penganiayaan senior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Amirullah Aditya Putra atau Amir, dimakamkan di TPU Budi Darma, Semper, Jakarta Utara. Rombongan jenazah berangkat dari rumah duka di Jalan Warakas 3 Gang 16 nomor 14 RT 7 RW 14, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sekitar pukul 14.30 WIB.
Jenazah dilepas dari rumah duka dengan doa dan upacara pelepasan dari senior dan teman seangkatan. Penghormatan terakhir pun diberikan. Isak tangis keluarga, kerabat dan tetangga rumah pun tak ketinggalan mewarnai kepergian pria kelahiran 25 Mei 1998 itu.
"Iya dimakamkan di TPU Budi Darma, Semper," kata salah satu warga, Faiz di rumah duka, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan RS Polri Kramatjati dan diterima penyidik Polres Metro Jakarta Utara, korban Amirullah tewas lantaran menderita pendarahan di beberapa organ vital.
"Ada bercak serapan darah/pendarahan di paru-paru, jantung, dan kelenjar liur di usus," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Awal Chairuddin di kantornya.
Ia melanjutkan, selain Amir, ada empat taruna STIP lain yang dianiaya secara bergantian. Keempat teman seangkatan Amir tersebut juga masih menjalani perawatan akibat pemukulan yang dilakukan oleh senior mereka.
"Keempat rekannya dalam keadaan luka, memar memar di tubuh," tambah Awal.
Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior Dimakamkan
Selain Amirullah, ada empat taruna STIP lain yang dianiaya secara bergantian oleh para seniornya.
Advertisement