Sukses

Negatif Narkoba, Apa Sebab Pilot Citilink Sempoyongan?

Pihak Angkasa Pura menyatakan Tekad Purna Agniamartanto diduga kurang sehat.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan mantan pilot Citilink, Tekad Purna Agniamartanto, negatif narkoba. Pernyataan ini menyusul laboratorium pemeriksaan urine dan rambut Tekad usai terekam berjalan sempoyongan dan meracau saat berada di kokpit pesawat.

Pernyataan BNN ini menimbulkan pertanyaan, apa penyebab Tekad sempoyongan saat akan menerbangkan pesawat. Semula, spekulasi netizen mengarah pada narkoba jenis baru, tembakau gorila.

Menurut Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribadi, tembakau gorila termasuk ganja sintesis.

"Tembakau gorila ini distimulan dengan ganja sintetis, termasuk bagian dari NPS (new psychoactive substances). Dari sisi kimia, zat ini masuk kriteria narkotik," kata Slamet saat ditemui di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, pada Rabu, 4 Januari 2017.

Guna meyakinkan dugaan tersebut, pemeriksaan medis dilakukan Rabu hingga Kamis, 4-5 Januari 2017 kepada pilot berumur 32 tahun dan memiliki 5 ribu jam terbang. Hasil pemeriksaan spesimen menyatakan nihil zat narkotika.

"Kemarin kan sudah saya sampaikan di Kemenhub bahwa pemeriksaan BNN mulai dari urine, rambut, itu tidak ada indikasi kandungan narkotik," ujar dia di Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Kurang Fit

Sementara itu, pihak Angkasa Pura menyatakan Tekad diduga kurang sehat. Belum ada penjelasan apa yang menyebabkan sang pilot sempoyongan saat akan melakukan penerbangan.

"Pilot yang bersangkutan diduga kurang fit aja. Jadi kami masih juga belum mendapat penjelasan lebih lanjut dari dia," kata Humas PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda, Anom Fitranggono.

Pada Rabu, 28 Desember lalu penumpang pesawat Citilink jurusan Surabaya-Jakarta memprotes pilot karena saat memberikan pengumuman selamat datang kepada penumpang dinilai melantur dan berbicara tidak jelas.

Penumpang juga menduga pilot sedang mabuk dan meminta turun dari pesawat. Tak hanya itu, mendengar welcome announcement yang tidak jelas itu, para penumpang meminta pilot diganti.

Namun, pihak Citilink saat itu membantah kalau pilot yang sempoyongan dalam video tersebut adalah dari maskapai mereka.

Sementara di media sosial Twitter, sempat beredar video seorang pilot berjalan sempoyongan seperti sedang mabuk ketika memasuki pintu pemeriksaan bandara. Saat ia mengambil tas usai pemeriksaan, isi tas tersebut berjatuhan. Bahkan, ia tak kuasa untuk mengambilnya dan harus dibantu petugas.

Ironisnya, petugas tidak berniat sedikit memeriksa lebih lanjut, meski sang pilot terlihat seperti mabuk.

Atas insiden tersebut, manajemen Citilink meminta maaf dan telah menjatuhkan sanksi tegas kepada pilot yang bersangkutan. Sanksi itu dengan membebastugaskan sang pilot sebagai penerbang hingga waktu yang tidak ditentukan.

"Berdasarkan penelusuran dan laporan yang diterima, manajemen Citilink Indonesia sampai pada suatu sikap terkait dengan peristiwa tersebut, Citilink mengambil tindakan tegas berupa pemutusan hubungan kerja terhadap pilot yang bersangkutan," ucap Presiden dan Direktur Utama Citilink, Albert Burhan, di Kantor Pusat Citilink, Menara Citon, Slipi, Jakarta Barat, pada Jumat, 30 Desember 2016.

Peristiwa itu juga membuat Albert mundur dari jabatan yang diembannya. "Kami dari Citilink merasa bertanggung jawab akan hal tersebut. Untuk itu saya atas nama manajemen memohon maaf karena terjadi kejadian adanya dugaan pilot mabuk," kata Albert.

Selain itu, Citilink juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan melakukan investigasi lanjutan terhadap yang bersangkutan melalui pemeriksaan kesehatan di Balai Kesehatan Penerbangan (Hatpen) dan Lembaga Kesehatan Penerbangan (Lakespra).

Video Terkini