Sukses

Polisi Jaga Markas GMBI Bekasi Usai Bentrok di Bandung

Sejatinya tidak ada anggota GMBI yang terlibat pada keributan dengan FPI di sekitar kantor Polda Jabar kemarin.

Liputan6.com, Bekasi - Ketua Distrik LSM Gerakan Masyarakat Bawah Tanah Indonesia (GMBI) Kota Bekasi, Zakaria, mengimbau agar anggotanya tak mudah terprovokasi dengan kabar aksi balasan, usai bentrokan dengan ormas Front Pembela Islam (FPI) di Mapolda Bandung, Jawa Barat.

"Pantauan kita aman-aman aja. Tapi untuk sementara, kita tetap siaga dan waspada saja," kata Zakaria saat ditemui di kantor sekretariat GMBI, Kota Bekasi, Jumat (13/1/2017) siang.

Ia menegaskan, sejatinya tidak ada anggota GMBI yang terlibat pada keributan dengan FPI di sekitar kantor Polda Jabar kemarin. Ia berharap agar permasalahan tersebut harus diselesaikan secara hukum.

"Serahin aja ke petugas keamanan Kalau soal mediasi, kita serahkan ke ketua umum. Aman tidaknya tergantung dia," ucap Zakaria.

Lebih jauh, Zakaria meminta agar anggotanya tidak terprovokasi oleh beredarnya informasi yang belum dipastikan kebenarannya. Seperti, informasi adanya penganiayaan ataupun perusakan yang dilakukan GMBI, yang belakangan ini tersebar di media sosial.

"Tidak ada yang menyerang. Karena yang paling banyak bendera GMBI, maka kita yang disorot. Kalau kita sih, enjoy-enjoy aja. Enggak tau dah menurut mereka," jelas Zakaria.

Sementara itu, dari pantauan di lokasi markas GMBI Kota Bekasi, Jalan Pangeran Jayakarta, RT 3/3, Harapan Mulya, Medan Satria, Kota Bekasi, masih dipadati sejumlah anggota GMBI. Mereka tampak berkumpul, meski tidak mengenakan seragam dan atribut.

Tak ada pengamanan khusus, hanya saja sebuah mobil patroli dan tiga anggota kepolisian beserta seorang anggota Babinsa tampak masih berjaga di lokasi.

Kanit Sabhara Polsek Medan Satria, AKP Gumuntur Aritonang, yang berada di lokasi mengatakan agar kedua pihak dapat menjaga diri. Ia berharap agar permasalahan ini diselesaikan dengan kepala dingin.

"Kita hadir di sini, antisipasi, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kita mengimbau, agar saling menahan diri. Kita akan lakukan mediasi dan dialog ke semua pihak, agar kasus serupa tidak terjadi di Kota Bekasi," pungkas Gumuntur.