Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan paham radikal bisa ditanggulangi dengan mudah bila pola pendidikan agama dilakukan dengan benar. Tidak dengan cara-cara yang kontroversial.
"Memberikan pendidikan agama pada agama yang substantial. Jadi agama harus disebarluaskan secara promotif bukan konfrontatif," kata Lukman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Masyarakat juga harus sadar, pengamatan-pengamatan agama di Indonesia jumlahmya sangat beragam. Karena itu, pendidikan agama harus diberikan Dan diarahkan pada subtansi dan esensinya.
Advertisement
Bila pendekatan agama dilakukan secara promotif maka tidak ada masalah. Keberagaman yang ada justru dapat disatukan. Berbeda bila pendekatan dilakukan secara konfrontatif. Bukan kemajemukan Dan persatuan yang muncul tapi disintegrasi.
"Nah di sinilah bagaimana agama harus dikembalikan kepada esensinya yang memanusiakan manusia itu yang menyebabkan setiap manusia senantiasa terjaga harkat, martabat, Dan derajatnya," Lukman memungkas.