Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengaku mendukung beroperasinya pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, yang pengelolaannya dipegang PT Semen Indonesia. Menurut dia, PT Semen Indonesia sudah secara Islami menjalankan bisnisnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Said Aqil saat penandatanganan bersama antara PT Semen Indonesia dan PBNU di Gedung PBNU Jakarta, Rabu (18/1/2017).
"PBNU sangat mendukung beroperasinya Semen Rembang asal untuk kepentingan rakyat, tidak merugikan rakyat, dan tidak berbenturan dengan rakyat," kata Said Aqil.
Advertisement
Said juga menegaskan, di masa depan kerja sama seperti ini diharapkan bermanfaat kepada warga NU, seperti adanya beasiswa untuk yang membutuhkannya.
"Jadi tujuannya jelas untuk memberdayakan warga NU dan ketika ada proyek penambangan tidak akan merugikan rakyat. NU atas nama rakyat akan selalu bersama rakyat," tutur dia.
Said Aqil juga mengimbau kepada seluruh BUMN , khususnya PT Semen Indonesia, untuk peduli dan mendukung program ekonomi kerakyatan.
Selain itu, BUMN juga diharapkan tidak pernah lepas memperhatikan keselarasan lingkungan dalam kegiatan bisnisnya, sehingga tidak menyebabkan kerusakan.
"BUMN itu hendaknya tidak hanya mengejar untung, harus juga melayani masyarakat dengan mendorong ekonomi kerakyatan dan mematuhi hukum. BUMN harus menempatkan diri sebagai bagian dari lingkungan masyarakat setempat agar skema bisnisnya tidak eksklusif atau menyingkirkan hajat hidup orang banyak," ujar Said Aqil.
Prinsip menjaga dari kerusakan, menurut Said Aqil, lebih prioritas dari segalanya. Berdasarkan alasan itulah PBNU mendukung bisnis yang beretika dan siap menegur Pemerintah Indonesia bila ada sesuatu yang dinilai tidak layak.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Rizkan Iskandar mengatakan, dalam menjalankan roda bisnis, pihaknya komitmen menjaga dan menerapkan persis yang diharapkan PBNU. Rizkan mengatakan, pihaknya sudah menyelesaikan pembangunan pabrik semennya di Rembang hingga 100 persen. Direncanakan beroperasi di awal tahun 2017.
"PT Semen Indonesia sudah melakukan upaya mencegah terjadinya kerusakan lingkungan dengan pembangunan embung dan program reklamasi lahan yang agar bisa digunakan kembali sebagai lahan pertanian produktif," terang dia.