Liputan6.com, Jakarta - Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menyatakan, kebakaran Pasar Senen, Jakarta Pusat, bukan kali pertama. Bahkan, penyelidikan atas kebakaran-kebakaran Pasar Senen yang lalu juga dihentikan.
Dari catatan IKAPPI, kebakaran di pasar Senen sudah terjadi ratusan kali sejak tahun 2003. "Itu kebakaran-kebakaran kecilnya," ujar Abdullah kepada Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Sedangkan untuk kebakaran besar, ungkap dia, sudah terjadi sebanyak empat kali. Ke empat kasus kebakaran itu tak juga menemukan titik terang.
Advertisement
"Kebakaran besar di Pasar Senen itu terjadi sejak tahun 2003, 2010, 2014, 2016 dan sekarang," jelas Abdullah.
Setiap kebakaran besar yang terjadi, pengusutannya selalu menemui titik buntu. Pedagang sudah bersatu, meningkatkan keamanan, kewaspadaan. Sebab dugaaan atas dibakarnya pasar-pasar tradisional sangat kuat sekali.
Di kebakaran-kebakaran yang lalu, pengusutan pelaku pembakaran pasar selalu saja hilang ditelan bumi. Selentingan pembakaran pasar tak pernah benar-benar diusut polisi.
Buktinya, empat kebakaran Pasar Senen sebelumnya tak menemukan titik terang. Abdullah menyebut, kasus kebakaran Pasar Senen selesai dengan penyelidikan soal penyebabnya saja.
"Kami tak bisa mengatakan kebakaran kali ini adalah kebakaran biasa, tapi IKAPPI mencatat kebakaran serupa ini bukan kebakaran, tapi dibakar. Kami menyiapkan tim investigasi untuk kebakaran Pasar Senen ini," lanjut Abdullah.
Pasar Senen jadi primadona bagi pegawai kantor yang berdompet tipis. Hanya di sini mereka bisa mendapatkan celana bahan, baju kemeja, dasi, sepatu, dan jas murah second hand. Begitupun dengan para anggota polisi dan militer yang berpangkat rendah.
Pasar Senen menyediakan atribut-atribut polisi dan militer dengan harga terjangkau. Belum lagi, di lantai paling teratas di pasar Senen yang jadi favoritnya mahasiswa untuk mencari buku bekas.