Sukses

6 Organisasi Mahasiswa Desak Pemerintah Bubarkan Ormas Nakal

Sejumlah ormas dinilai keberadaanya di Indonesia malah memecah belah keutuhan dan kedamaian negara.

Liputan6.com, Jakarta - Enam organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Indonesia, menyatakan sikap mendukung dan mendesak pemerintah untuk membubarkan organisasi masyarakat (ormas) yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Keenam organisasi itu adalah Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), HIKMAHBUDHI, dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Sekertaris Jenderal Pengurus Besar PMII Abdul Haris Wally mengatakan, ada beberapa ormas yang dinilai malah memecah belah keutuhan dan kedamaian lndonesia.

"Apabila ada organisasi yang bertentangan atau bertingkah laku tidak sesuai dengan Pancasila, maka kami mendesak pemerintah untuk membubarkan organisasi kemasyarakatan yang bertentangan dengan nilai Pancasila," tutur Wally di bilangan Matraman, Jakarta Timur, Kamis 19 Januari 2017.

Dia menyebut, ada sejumlah ormas yang terindikasi telah menyalahi nilai-nilai Pancasila. "Bukan membubarkan itu, tapi mereka terindikasi telah menyalahi nilai Pancasila. Maka kami mendesak pemerintah untuk menindak jika organisasi tersebut telah jelas melanggar," jelas dia.

Ketua PP KMHDI Putu Wiratnaya menambahkan, enam organisasi mahasiswa ini optimistis pembubaran ormas nakal itu dapat terlaksana. Mereka pun siap mengawal upaya tersebut bersama pihak berwenang.

"Kami optimis karena ini sudah berulang kali terjadi. Kami akan bertemu Kapolri untuk mendukung penyelesaian masalah ini agar tidak gentar," ujar Putu.

Tuntaskan Kasus Habib Rizieq

Mahasiswa Indonesia juga mendukung pemerintah untuk menyelesaikan berbagai laporan yang menjerat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Di antaranya adalah yang bersangkutan terjerat kasus dugaan penodaan lambang negara dan dugaan penistaan agama.

Abdul Haris Wally mengatakan, dakwah Islam tentunya harus dilakukan sesuai nilai utamanya yakni rahmatan lil alamin. Dan sikap Rizieq dianggap malah bertolak belakang dengan hal itu.

"Kami harap bisa menebarkan benih keislaman di negara kita. Kami dengan sadar bahwa dalam organisasi ini kita telah mendiskusikan bersama terkait laporan yang dilakukan terhadap Rizieq Shihab. Kami mendukung untuk diselesaikan secepatnya," tutur Wally.

Dia juga mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat dengan tenang menyikapi kasus dan pelaporan tersebut. Biarkan pemerintah melakukan tugasnya sesuai dengan ideologi Pancasila.

"Bagi setiap orang yang menentang, agar umat Muslim untuk tetap tenang," jelas dia.

Ketua Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Sahat Martin Philip Sinurat menambahkan, mahasiswa akan menjadi garda terdepan dalam upaya pemerintah menegakkan hukum sesuai aturan undang-undang dan Pancasila.

"Pihak kepolisian tidak usah khawatir dengan intervensi yang ada. Kita siap mendorong. Kita ingin melihat apakah negara menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum," ujar Martin.