Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui, keluarganya sempat kecewa saat dia ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama. Kasus ini tengah bergulir di persidangan.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Ahok ini, pada acara bedah buku berjudul A Man Called Ahok karya Rudi Valinka alias Kurawa, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).
"Tentu waktu jadi tersangka, istri dan anak saya kecewa, karena mereka tahu saya tidak mungkin nistakan agama," ujar Ahok.
Advertisement
Meski kecewa, menurut Ahok, istri dan anaknya hanya menyimpan kekecewaan dalam hati. Meski begitu, ia mengaku bisa merasakan kekecewaan itu.
Ahok pun menceritakan percakapan antara anak sulung dan anak bungsunya tentang kasus yang menjerat ayahnya itu.
"Kalau Bapak dihukum, kita tidak ada guna tinggal di negara ini. Itu mereka bilang, ngomong antar anak saja, kalau di depan saya tidak bilang," kata dia.
Selain anaknya, istri Ahok, Veronica Tan, juga sempat geram dengan kasus penistaan agama yang menjerat suaminya. Sebab, Veronica percaya Ahok tak mungkin menistakan agama. Hal yang sama juga dipercayai ibunya.
"Ibu saya juga percaya begini, kalau kita niatnya baik, orang mau fitnah kami, dia boleh merancang-rancang jahat, tapi kami percaya ada Tuhan mengubah kebaikan kita semua. Itu yang selalu saya yakini dari cerita-cerita nabi," ucap Ahok.
Meski harus menjalani proses sidang yang panjang di tengah masa kampanye Pilkada DKI 2017, Ahok mengaku ikhlas.
"Suatu hari saya yakin orang akan lihat kok kalau saya tidak salah. Kalau sidang 12 jam anggap saja kuliah, saya ikhlas, dan terima. Kalau tidak ikhlas saya bisa sakit, apalagi toiletnya jorok. Saya bilang jangan sampai sakit perut. Nikmati saja, syukuri," Ahok menandaskan.