Liputan6.com, Jakarta - Pasar Senen di Jakarta Pusat sudah berulang kali terbakar. Kejadian terakhir terjadi pada Kamis, 19 Januari 2017 dengan sumber api dari los aksesori. Kebakaran itu cukup besar, sehingga membuat petugas pemadam secara situasional melarang para pedagang kembali mengambil barang dagangannya.
Embusan angin dan banyaknya warga yang menonton juga membuat upaya pemadaman sedikit terhambat. Bahkan butuh waktu lebih dari 24 jam upaya pemadaman di empat lantai Pasar Senen.
Baca Juga
Tak hanya kebakaran, sengkarut yang terjadi di Pasar Senen masih harus dihadapi setelah kebakaran Kamis lalu. Beberapa persoalan seperti masalah parkir liar, PKL liar, hingga manajemen pengelolaan pasar menjadi pekerjaaan rumah yang harus dihadapi Pemprov DKI.
Advertisement
Berikut beberapa masalah yang harus dihadapi di Pasar Senen pasca-kebakaran besar Kamis 19 Januari 2017:
Kondisi Bangunan yang Sudah Tua
Gubernur nonaktif DKI Jakart Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, revitalisasi yang dilakukan berbasis Transit Oriented Development (TOD). Pembangunan sudah dilakukan pada 2016 lalu.
"PT Pembangunan Jaya, dan dilanjutkan dengan Terintegrasi dengan KAI," kata Ahok pada 29 Juli 2016.
Kendala yang dihadapi dalam revitalisasi adalah persetujuan dari pedagang, karena salah satu syarat dalam melakukan revitalisasi adalah mendapatkan setidaknya 60 persen dari pedagang di Pasar Senen.
Sementara itu, pascakebakaran hebat terjadi, Ahok menilai bangunan Pasar Senen sudah tidak layak, karena itu, revitalisasi menjadi hal yang harus dilakukan.Â
"Untuk ke depan, saya katakan gedung itu sudah terlalu tua, sisi kebakaran sudah tidak dapat nahan lagi. Ini harus dibangun, bisa ditunggu seharusnya Februari sudah bisa ground breaking Pasar Jaya," tutur Ahok di Hotel Santika, Jakarta Barat, Kamis, 19 Januari 2017.
Advertisement
Penertiban PKL Pasar Senen
PKL di luar binaan yang menduduki trotoar dan bahu jalan jelas telah menyalahi aturan sehingga perlu dilakukan penindakan. Munculnya PKL yang berjualan di trotoar diakibatkan dari bencana kebakaran.
Karena kondisi yang dianggap darurat, mereka diperbolehkan mendirikan lapak usaha atau berjualan di jalan.
Kepala Satpol PP Jakarta Pusat, Yadi Rusmayadi mengatakan sebelum ditertibkan, pihaknya hanya bisa menunggu sampai PD Pasar Jaya selesai menyiapkan lokasi penampungan serta merelokasi eks pedagang Blok III yang menjadi korban kebakaran.
"Jadi kalau dari Pasar Jaya sudah mengatakan bahwa itu clear, artinya seluruh korban kebakaran sudah ditampung," tambah Yadi (24/5/2016)
Setelah mendapatkan persetujuan penertiban, pihaknya baru akan bergerak. Setelah mendapatkan izin, Pemkot Administrasi Jakarta Pusat sudah menertibkan puluhan pedagang yang berjualan di sepanjang Jalanan Pasar Senen dan Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
"Saya dari jauh-jauh hari sudah kasih tahu, kalau besok masih ada yang gelar lapak di trotoar dan jalan, saya angkut," kata Lola, Camat Senen, Selasa (27/5/2016).
Penertiban dilakukan guna mengembalikan fungsi jalan dan trotoar yang dialih fungsikan menjadi tempat berjualan. Sebelum dilakukannya penertiban, pihaknya sudah memberitahu kepada para PKL agar menggangkut barang dagangan dari trotoar.
Â
Penertiban berlangsung kondusif, dan para PKL membongkar sendiri barang dagangan mereka. Barang-barang yang terkenan razia akan disimpan di Kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Masalah Parkir Liar
Rambu lalu lintas yang berada di kawasan Pasar Senen tampak tertutup. Dishub berkali-kali sudah melakukan beberapa penertiban parkir liar di Jalan R Soeprapto hinggga dekat pintu masuk Pasar Senen.
Sebenarnya Pemprov DKI telah memberikan toleransi parkir sepeda motor hanya satu baris. Namun, yang terjadi di lapangan parkir sepeda motor mencapai tiga baris. Ditambah lagi dengan bajaj yang parkir di badan jalan membuat jalanan semakin semrawut.
"Yang kami berikan toleransi hanya satu lajur. Kemarin kami sudah melakukan penindakan terhadap 157 sepeda motor," tegas Bona, Kepala Saksi Pengawas dan Pengendalian Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat.
Pihaknya akan terus melakukan penidakan terhadap sepeda motor yang melanggar, salah satunya dengan sanksi cabut pentil.
Advertisement
Lemahnya Pengawasan
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Riano P Ahmad menilai kebakaran hebat yang terjadi pada 19 Januari 2017 lalu karena lemahnya pengawasan dari pengelola Pasar Senen.
"Beberapa hari lalu juga ada kios di pasar terbakar. Sudah seringkali kita dengar Pasar Senen terbakar. Ini indikasi pengawasan gedung sangat lemah," kata Riano.
Menurut dia, kasus seperti ini bisa diantisipasi dari awal. Pihaknya sudah meminta agar instansi lebih ditingkatkan pengawasan pengelolaan gedung agar kebakaran tidak terjadi lagi.
Calon Wakil Gubernur petahana DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan sejak dulu arus pendek adalah bencara utama Pasar Senen.
"Ini kan Pasar Senen ini pasar lama ya. Punya sejarah panjang. Salah satu ancaman, salah satu potensi bencana di Jakarta itu karena arus pendek," ujar Djarot saat meninjau lokasi kebakaran Pasar Senen.
Untuk itu, penyebab kebakaran akan ditangani oleh pihak-pihak yang berwenang, salah satu kendala kebakaran sulit dipadamkan yaitu kios yang menjual kain dan aksesoris. (Yunita Oktaviany)