Sukses

Cek Kualitas, Mensos Ajak Warga Cicipi Beras Sejahtera Bersama

Ratusan warga pun langsung menyerbu nasi rastra lengkap dengan lauk pauk khas Sumbawa yang disajikan khusus.

Liputan6.com, Sumbawa - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak warga penerima subsidi beras sejahtera (rastra) di Kabupaten Sumbawa mencicipi nasi rastra bersama di Gudang Bulog GBB Labuan Sumbawa, NTB.

Ratusan warga pun langsung menyerbu nasi rastra lengkap dengan lauk pauk khas Sumbawa yang disajikan khusus antara lain, singang, sepat, aru, sop kambing, lengkap dengan kerupuk kulit sapi.

"Ayo bapak, ibu, semua kita makan bersama," kata Khofifah mengawali, Sabtu 21 Januari 2017.

Sebelumnya, Khofifah mengecek stok beras di Gudang Bulog bersama Bupati Sumbawa, Husni Djibril. Ia ingin memastikan rastra yang dibagikan memiliki kualitas yang baik dan tidak mengecewakan warga penerima.

"Jangan sampai rastra yang dibagikan pecah-pecah, berwarna kuning, berkutu, dan bau. Kualitas rastra harus bagus," imbuhnya.

Dikatakan, untuk sementara bantuan rastra yang diberikan kepada masyarakat Kabupaten Sumbawa masih bersifat tunai. Nantinya, setelah semua infrastruktur pendukung terpenuhi maka akan dialihkan ke Bantuan Pangan Non Tunai.

Total bantuan beras sejahtera yang digelontorkan pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2017 senilai Rp 648,8 miliar untuk 473.049 keluarga di 10 kabupaten/kota. Khusus untuk Kabupaten Sumbawa bantuan Rastra yang diberikan senilai Rp 46,6 miliar untuk 34.040 keluarga.

Diterangkan Khofifah, tahun 2017 ini, Bantuan Pangan Nontunai menjangkau 45 kota dan 6 kabupaten dan Program Subsidi Rastra menjangkau 463 kabupaten/kota.

Untuk bantuan pangan nontunai berada dalam koordinasi Dinsos, sementara subsidi rastra tetap dalam koordinasi Tim Koordinasi Rastra. Baik subsidi pangan maupun bantuan pangan penyediaannya tetap dilakukan oleh Bulog.

Menurut Khofifah, kedua program ini memiliki perbedaan. Pada Program Subsidi Rastra, penerima manfaat harus membayar uang tebus Rp 1.600 per kilogram dan setiap bulan mendapatkan 15 kg beras.

Sementara untuk Bantuan Pangan Nontunai, keluarga penerima manfaat dibantu subsidi setiap bulan sebesar Rp 110 ribu yang harus dibelanjakan dalam bentuk beras atau pangan lainnya.