Liputan6.com, Surabaya - Film dokumenter besutan siswa-siswi SMA Khadijah Surabaya mendapat apresiasi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Menurut dia, film berjudul "Mata Hati Djoyokardi" ini mempunyai pesan yang kuat tentang tanggung jawab terhadap sesama.
Sehingga, kata dia, tidak mengherankan film tersebut memenangkan juara II Festival Film Pendek Indonesia Tahun 2016.
Baca Juga
"Bagi saya, film ini sangat membanggakan. Anak-anak memiliki lompatan kreasi. Pesannya sangat dalam yaitu tanggung jawab," ungkap Khofifah, Minggu 22 Januari 2017.
Advertisement
Khofifah mengatakan, film berdurasi 10 menit ini menggugah, menginspirasi, dan mengajarkan manusia untuk meningkatkan kepedulian sosial dan solidaritas terhadap sesama.
Djoyokardi, lanjut dia, adalah potret kemiskinan yang ada di Indonesia. Namun, di tengah keterbatasannya, dia mau merawat dan membesarkan anak yang bukan darah dagingnya, Indah (12), yang mengalami disabilitas mental.
"Tidak ada rasa pamrih, itu yang harus kita contoh," tutur Khofifah.
Khofifah menyempatkan untuk berdialog dengan Djoyokardi. Dia menanyakan kepada sang tokoh utama perasaannya menjadi bintang film. Mendengar pertanyaan itu, Djoyokardi melepas senyumnya.
Djoyokardi menceritakan jika setiap hari, dirinya bekerja mencari rumput, sementara untuk makan berasal dari belas kasihan tetangga sekitar.
Oleh Khofifah, Djoyokardi dijanjikan memperoleh bantuan sosial lansia, bantuan rumah tidak layak huni (Rutilahu), dan beras sejahtera (Rastra) sebanyak 15 kilogram setiap bulannya.
Kepada siswa yang membuat film tersebut, Khofifah juga berpesan untuk terus bersemangat berkreasi dan berkarya. Ia berharap hasil yang telah dicapai mampu menginspirasi siswa-siswi lainnya untuk menghasilkan karya yang lebih baik.
Film Mata Hati Djoyokardi digawangi lima orang siswa-siswi SMA Khadijah Surabaya, yaitu Eva Septiarni Chabibah (Produser), Azzahra Syafiera Puteri (Sutradara), Yovi Ihza Maraya (Editor), M. Iqbal Sahrul (Penata Artistik), dan Faisa Musahiroh (Penata Suara).