Sukses

2 Puisi Taufik Ismail Iringi Demo Sidang Ahok

Sementara di seberang jalan, kerumunan massa pendukung Ahok memutar musik dengan volume cukup tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Auditorium Kementan, Jakarta Selatan, selalu dipenuhi demonstran, baik dari pendukung maupun penolak Ahok.

Penyair Taufik Ismail hadir di antara demonstran penolak Ahok. Penyair 81 tahun itu didampingi Ketua Ormas Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam. Dengan memakai baju seragam Parmusi berwarna hijau, Taufik membacakan dua puisi.

"Hari ini berkeliaran pemberi sogokan-sogokan, laknat bagi mereka yang memberi sogokan," ujar Taufiq saat membacakan puisinya di atas mobil komando di Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Melalui puisi keduanya berjudul "Perang Ini Harus Kita Menangkan", Taufiq juga memprotes soal status tersangka Ahok. Ia mempertanyakan kenapa Ahok tak pernah ditahan, sementara tersangka-tersangka dalam kasus penistaan agama sebelumnya ditahan.

"Wahai pemegang kekuasan, kenapa penista Alquran tak ditahan?" teriak Taufiq dengan suara bergetar.

Usai membaca puisi, Taufiq melipat kertas yang berisi bait-bait puisinya dan memasukkannya ke dalam kantong, lantas bergegas turun dari mobil komando.

Ratusan massa aksi di bawahnya pun menyambut antusias, dengan teriakan dan yel-yel yang menginginkan agar Ahok ditangkap dan dipenjarakan.

Sementara di seberang jalan, kerumunan massa pendukung Ahok memutar musik dengan volume yang cukup keras. Lagu-lagu pop diputar di mobil komando secara bergantian, diiringi goyangan tubuh para pendukung Ahok.