Sukses

Cara PT Transjakarta Tingkatkan Pelayan Pelanggan

Budi Kaliwono mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kenyamanan transjakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menyatakan akan terus meningkatkan kenyamanan Transjakarta. Terlebih kepada orang-orang dengan kondisi khusus seperti disabilitas dan jompo.

"Kami tidak melihat transjakarta hanya sebagai bisnis transportasi saja. Kalau kami mau dilihat masyarakat itu ya harus melayani. Dimulai dengan adakan bus khusus perempuan, kemudian Transjakarta Cares, Bus Vintages untuk jompo, dan bus pariwisata tingkat," tutur Budi di Kantor PT Transjakarta, Jalan Mayjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (25/1/2017).

"Kami ingin selalu hadir di tengah masyarakat lebih dekat," lanjut dia.

Direktur Pelayanan PT Transjakarta Welfizon Yuza menambahkan, untuk masalah servis pelanggan sejak 2016 awal pihaknya telah melakukan pelatihan kepada setiap karyawan sebanyak lebih dari 2.000 orang. Dan 2017 ini, sekarang 6.000 karyawan akan menerima semua pelatihan pelayanan.

Kemudian untuk bus Transjakarta khusus perempuan, pihaknya kini telah menambah armada sehingga total yang dimiliki sebanyak 12 unit.

"Sejak di-launching pada 21 April 2016, bus perempuan sangat menarik minat," beber Welfizon.

Untuk bus pariwisata tingkat, pada Januari 2016 lalu diluncurkan sebanyak 11 unit. Pada 2017 ini, sudah ada 19 unit bus tingkat yang dioperasikan.

"Hari ini 19 unit. Ini tidak dibiayai APBD tapi dari teman-teman swasta. Banyak dapat dari partisipasi sumbangan swasta dengan barter iklan," ujar dia.

Kemudian minibus Transjakarta Cares juga sudah beroperasi sejak 2016. Rencananya, kendaraan khusus penyandang disabilitas itu akan ditambah hingga 20 unit dari yang sebelumnya hanya ada 6 minibus.

"Transjakarta Cares itu untuk penyandang disabilitas. Tiap hari ada 30 sampai 40 pelanggan. Mereka order di hari sebelumnya dan kita persiapkan saat keberangkatan," jelas Welfizon.

Pada pengoperasiannya, kendaraan tersebut menjemput pengorder dari kediamannya. Kemudian si pengguna diantar ke halte Transjakarta yang ramah disabilitas. Sementara nanti pada halte tempat turunnya pelanggan, akan ditunggu oleh tim Transjakarta Cares untuk perjalanan selanjutnya.

"Untuk Bus Vintages itu sebagai media untuk bernostalgia. Biasanya ibu bapak yang jompo jadi bisa menikmati Ibu Kota," Welfizon memungkas.