Liputan6.com, Bogor - Aktivitas jual beli di Jalan MA Salmun, Kota Bogor, mendadak terhenti. Semua mata tertuju pada sosok berbaju hitam yang sedang menunjuk-menunjuk sambil mengucapkan kata-kata bernada keras kepada beberapa anak buahnya.
Pria itu adalah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Bima tak bisa menyembunyikan kegeramannya mendapati para pedagang kaki lima (PKL) menempati badan jalan.
Peristiwa itu terjadi saat Bima melakukan inspeksi mendadak (sidak) PKL pada Rabu (25/1/2017).
Advertisement
"Saya akan cek terus. Dan saya ingatkan jangan bermain (pungli) di sini," ucap Bima sambil menunjuk-nunjuk kepada anak buahnya yang ikut mendampingi sidak PKL.
Bima juga menginterogasi para pedagang yang berani mendirikan lapak di badan jalan. "Jualan di sini dikasih izin siapa? Ngasih iuran?" tanya Bima kepada para PKL dengan nada tinggi.
Bima pun langsung memerintahkan pedagang untuk membongkar sendiri lapaknya. "Bongkar sekarang, atau nanti Satpol PP yang bongkar," kata dia kepada seorang pedagang jeruk.
Bahkan dia sendiri sempat ikut menertibkan lapak milik pedagang yang tidak menghiraukan perintahnya.
Kegusaran Bima di pasar memang bukan kali ini saja. Beberapa waktu lalu pun demikian. Sebabnya meski sudah sering ditertibkan, namun para PKL di Jalan MA Salmun, Dewi Sartika dan seputar kawasan Pasar Kebon Kembang masih berjualan di badan jalan.
Kondisi tersebut sangat mengganggu kenyaman pengunjung dan memicu terjadinya kemacetan. "Kami akan terus berupaya agar fungsi jalan bisa digunakan masyarakat," kata Bima Arya.