Sukses

Sektor Transportasi Berkembang, Indonesia Butuh SDM Berkualitas

Kebutuhan SDM berkualitas di sektor transportasi sangat penting untuk mengoperasikan sarana dan prasana transportasi.

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan sektor transportasi Indonesia saat ini hampir merata di segala aspek mulai itu darat, laut dan udara. Hal ini merupakan imbas dari program pemerintahan Jokowi yang ingin membangun infrastruktur transportasi yang lebih baik.

Program pembangunan sektor transportasi yang tengah dikerhakan pemerintah saat ini diantaranya pembangunan tol laut dan pelabuhan-pelabuhan baru, pembangunan bandara baru atau merevitalisasi bandara lama, kemudian pembangunan MRT dan kereta cepat, serta pembangunan tol yang menghubungkan jalur antar provinsi.

Dengan deretan program pembangunan tersebut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Dr. Wahju Satrio Utomo mengatakan pemerintah membutuhkan SDM yang berkualitas dan berkompeten untuk mengoperasikan sarana dan prasana di sektor transportasi.

"Penyelenggaraan transportasi baik itu operasional prasarana, seperti; pelabuhan, bandara, stastiun, terminal dan sarana lain diantaranya; pesawat, kapal, kereta api, tentunya harus diawaki oleh orang-orang yang memiliki kompetensi yang memadai," ujar Dr. Wahju Satrio Utomo beberapa waktu lalu di Jakarta.

Lulusan Program Doktor Manajemen UNJ ini mengatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM di sektor transportasi setidaknya harus memenuhi 3 persyaratan utama.

"Pertama, prima fisiknya. Kedua, memiliki profesional kerja. Dan ketiga, beretika yakni disiplin, patuh terhadap aturan dan lain-lain," jelas Tommy, sapaan akrab Dr. Wahju Satrio Utomo.

Tanpa ketiga kompetensi itu, kata Tommy, sarana dan prasana transportasi tidak dapat dioperasikan dengan maksimal.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan, Wahju Satrio Utomo

Dikatakan pula oleh Tommy, pengembangan SDM di sektor transportasi tak hanya memenuhi kebutuhan SDM di dalam pemerintah namun juga untuk pihak swasta dan operator.

Swasta, lanjut Tommy, malahan lebih banyak menyerap para lulusan dari sekolah-sekolah kejuruan yang berada dibawah BPSDM Perhubungan.

"Sebagian besar yang dihasilkan dari sekolah-sekolah kejuruan ini diserap swasta. Pemerintah mungkin hanya mengambil tidak sampai 6 persen. 94 persennya diserap oleh operator baik itu oleh BUMN maupun swasta. BUMN diantaranya Angkasa Pura, Garuda Indonesia, kalau swasta ya seperti Lion Air, Sriwijaya," tambahnya.

BPSDM Kementerian Perhubungan membawahi 26 Unit Pelaksana Teknis, mulai dari UPT Pendidikan Perhubungan Darat, Laut, dan Udara yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Namun, untuk yang membuka diklat gratis hanya 24 UPT. Balai Diklat dan Pendidikan Vokasi yang populer diantaranya PIP Semarang, PIP Makassar, BP2IP Barombong, STIP Jakarta, STPI Curug, ATKP Surabaya, BP2 Penerbang Banyuwangi, STTD Bekasi, hingga BPPTD Bali.

Tahun 2017 ini, BPSDM Kementerian Perhubungan kembali menawarkan diklat gratis untuk putra/putri bangsa yang ingin berkarir di sektor transportasi darat, pelayaran, dan penerbangan. Kuota peserta diklat mencapai 48.335 peserta yang akan terbagi di 24 UPT di seluruh Indonesia.


Powered By:

BPSDM Kementerian Perhubungan