Sukses

3 Modal Penting untuk Berkarir di Sektor Transportasi

3 modal penting yang harus dimiliki seseorang yang ingin berkarir di sektor tranportasi baik itu darat, laut, dan udara.

Liputan6.com, Jakarta Kesempatan kerja dan berkarir di sektor transportasi kini semakin terbuka lebar terkait dengan banyaknya program pembangunan infrastruktur dan moda transportasi baik di darat, laut, dan udara oleh pemerintah maupun swasta.

Satu persatu pelabuhan-pelabuhan baru mulai resmi beroperasi, begitu juga dengan bandara, terminal dan stasiun kereta api. Armada-armada baru pun berdatangan mulai dari bus, kapal, hingga pesawat terbang. Hadirnya sarana dan prasarana itu tentunya membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Dr. Wahju Satrio Utomo mengatakan untuk bekerja dan berkarir di sektor tranportasi baik itu darat, laut, dan udara setidaknya ada 3 kompetensi yang harus dipenuhi.

"Pertama, prima fisiknya. Dalam artian sehat, memiliki fisik yang sehat. Dalam menjalankan tugasnya fisik dan pikirannya harus jernih dan sehat. Kedua, profesional dalam bekerja, mereka memiliki kemampuan yang memadai sesuai dengan bidang tugasnya. Kalau seorang pilot, mereka harus memiliki sertifikasi sebagai penerbang. Kalau Nakhoda, mereka punya sertifikasi pelaut," kata Tommy, sapaan akrab Dr. Wahju Satrio Utomo beberapa waktu lalu di Jakarta.

"Ketiga adalah beretika. Disiplin, patuh terhadap aturan dan tugas-tugasnya," lanjut Tommy.

Untuk mencetak SDM berkualitas di sektor transportasi darat, pelayaran, dan penerbangan, BPSDM Perhubungan kembali memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) secara gratis kepada putra/putri, dengan syarat minimal memiliki ijazah SMP/Sederajat. Adapun jumlah Diklat Gratis BPSDM Perhubungan tahun ini memiliki kuota 48.335 peserta.

Diklat gratis ini nantinya akan tersebar di Satuan Kerja atau Unit Pelaksana Teknis dibawah BPSDM Perhubungan di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 5 Sekolah/Balai Pendidikan Perhubungan Darat, 11 Sekolah/Balai Pendidikan Perhubungan Laut, dan 8 Sekolah/Balai Pendidikan Perhubungan Udara.

"Selama tahun 2017, diklat gratis akan diberikan untuk 48.335 orang dari seluruh Indonesia dengan biaya kurang lebih 220 Miliar yang terbagi di berbagai sekolah baik darat, laut maupun udara," kata pria kelahiran Magelang 48 tahun silam.

Sektor Pelayaran Paling Dicari

Berdasarkan data BSPDM target diklat sektor pelayaran memiliki jumlah paling tinggi dibandingkan diklat sektor darat dan udara. Dengan rincian sekita 1.485 peserta diklat perhubungan darat, 45.435 peserta diklat pelayaran, dan 1.415 peserta diklat penerbangan.

Lulusan sekolah dan diklat pelayaran paling dicari dunia kerja, bahkan sebelum lulus mereka sudah mulai bekerja.

"Sektor kelautan memiliki kuota jauh lebih besar dikarenakan kebutuhan akan SDM yang bekerja di sektor transportasi laut memang besar. Meliputi pelabuhan, peti kemas, hingga pelayaran, apalagi pemerintah saat ini sedang membangun tol laut," ungkap Tommy.

Para peserta diklat pelayaran akan dilatih menjadi pelaut terampil dan diberikan diklat Basic Safety Training (BST), Advanced Fire Fighting (AFF), dan Security Awareness Training (SAT).

“Setelah lulus nanti, mereka akan dibekali dengan Buku Pelaut dari Syahbandar terdekat. Dengan begitu, mereka memiliki modal kompetensi untuk dapat bekerja di atas kapal,” ujar Tommy.

BP2IP Malahayati Aceh Besar memiliki target peserta diklat gratis 4750 peserta, STIP Jakarta (6000 peserta), PIP Semarang (6.150 peserta) PIP Makassar (6.000 peserta), BP2IP Tanggerang (5.800 peserta), POLTEKPEL Surabaya (6.00 peserta), BP2IP Barombong (4.175 peserta), BP2IP Sorong (2.150 peserta), BP2IP Minahasa Selatan (720 peserta), BP2IP Padang Pariaman (3.150), dan Balai Diklat Transportasi Laut (BP2TL) dengan 180 peserta.


Powered By:

BPSDM Kementerian Perhubungan

 

 

Video Terkini