Liputan6.com, Madiun: Hingga Selasa (29/6) malam, petugas PT Kereta Api Daerah Operasional (Daops) VII Madiun, Jawa Timur, masih menyelidiki penyebab tergulingnya KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember. "Kami belum dapat memastikan penyebab tergulingnya KA Logawa di daerah Pajaran, Saradan, Kabupaten Madiun. Hingga kini, petugas masih menyelidikinya," ujar Wakil Kepala Daop VII Madiun Nur Amin. Buat memastikan penyebab kecelakaan tersebut, menurut Nur Manin, pihaknya menunggu tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) [baca: Korban KA Logawa Diperkirakan Bertambah].
Sementara itu, jati diri satu korban tewas berhasil dikenali, setelah empat sebelumnya teridentifikasi. Satu korban yang baru teridentifikasi itu adalah Ibnu Malik, warga Genengan, Biltar. Dengan demikian, lima korban tewas telah teridentifikasi. Mereka adalah, Rahmat Bayu Rianto (15)--warga Jalan Manggala Mulya Nomor 7, Kelurahan Rejomulyo, Kota Madiun, Hariadi M. Noor Khoiri (38)--warga Jalan Hasyim Asyari Nomor 14, Malang.
Selain itu, Sholeh (58)--warga Jalan Kalimantan, Kartoharjo, Madiun, dan Kuatno (29)--warga Sibalung, Kelurahan Kemranjen, Banyumas. "Masih satu korban tewas yang masih dalam proses identifikasi karena tidak ditemukan kartu identitas di tubuh korban," ujar petugas kamar jenazah Rumah Sakit umum Daerah Panti Waluya, Caruban, Edy.
Advertisement
Hingga kini, tiga gerbong yang terguling ke jurang masih berada di lokasi kejadian di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Untuk evakuasi gerbong dibutuhkan alat berat yang didatangkan dari Solo, Jawa Tengah.(ANS/Ant)