Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan telah membeli 51 pesawat latih baru. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Dr. Wahju Satrio Utomo menjelaskan pesawat latih baru terdiri dari pesawat single engine, multi engine, dan helicopter multi engine.
"45 Pesawat single engine rencananya ditempatkan di Curug Tangerang dan Banyuwangi. 3 pesawat multi engine di Curug Tangerang dan 2 pesawat multi engine di Banyuwangi. Kemudian 1 Helicopter multi engine di Curug Tangerang," jelas Tommy, sapaan R. Wahju Satrio Utomo beberapa waktu lalu di Jakarta.
Tommy mengatakan dari 51 pesawat latih yang dibeli pemerintah, sebanyak 35 pesawat telah datang. Tak hanya untuk latihan siswa sekolah pilot atau penerbang, dikatakan Tommy, pesawat latih baru ini juga dapat digunakan oleh lulusan sekolah pilot yang masuk kategori advance.
Advertisement
"Pesawat latih baru ini juga dapat dipakai mereka yang sudah advance atau lulus sekolah penerbang. Pilot-pilot yang masih menganggur akan diberikan pelatihan tambahan sehingga dapat diproyeksikan sebagai instruktur penerbangan. Sebagian pilot lain juga dapat diberikan diklat untuk terbang di daerah-daerah sulit seperti Papua," jelas Tommy.
Baca Juga
Dengan adanya diklat khusus seperti terbang di Papua, lanjut Tommy, Pilot akan mampu meningkatkan kompetensinya dan mendapatkan lisensi terbang di daerah yang sulit, hutan, pegunungan, dan lain-lain.
"Jadi, kehadiran pesawat latih baru ini juga dapat mengatasi 900an pilot yang masih belum terserap dunia kerja.
Pesawat Latih Baru Dapat Mendukung Pariwisata
Selain digunakan untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan siswa sekolah pilot atau penerbangan, pesawat latih baru juga dapat dioperasikan untuk keperluan Joy Flight di pulau-pulau wisata yang seringkali para turis butuhkan.
"Ini juga bagian dari upaya kita untuk menunjang pariwisata, banyak destinasi wisata di pulau-pulau dimana pilot-pilot muda Indonesia bisa menggunakan pesawat latih ini untuk mengantar wisatawan. Dengan begitu, para pilot muda ini minimal bisa memiliki 1.000 jam terbang di pesawat kecil," ujar Tommy.
Powered By:
BPSDM Kementerian Perhubungan