Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar sempat meminta bantuan kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY untuk membongkar kasusnya. Hal itu diutarakan usai menghadiri acara ulang tahun Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri beberapa hari lalu.
Namun permintaan itu disampaikan dengan menyindir SBY yang beberapa hari sebelumnya mengeluhkan situasi nasional melalui cuitan di akun Twitter-nya. SBY saat itu mengeluhkan maraknya hoax atau berita bohong di Indonesia.
Terkait hal itu, pengacara Antasari, Boyamin Saiman mengatakan, kliennya tak melulu menyindir SBY. Sejatinya, Antasari juga membutuhkan bantuan SBY yang berkuasa saat kasus pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen menjerat kliennya.
Advertisement
"Itu kan maksudnya, daripada Pak SBY mencuit urusan mengeluh, mending mencuit mendukung Pak Jokowi membentuk atau menuntaskan kasus ini," ujar Boyamin saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (28/1/2017).
Presiden Joko Widodo sendiri telah mengabulkan grasi yang diajukan Antasari pada 2016 lalu. Grasi enam tahun yang diberikan membuat Antasari bebas murni dari hukuman penjara.
Antasari tak berhenti setelah bebas. Dia memenuhi janjinya memperjuangkan keadilan untuk keluarga korban dengan mengungkap siapa dalang pembunuhan sebenarnya. Karena itu, pihaknya mendesak agar polisi menindaklanjuti laporannya.
"Pak Antasari juga meminta Pak SBY bersedia menjadi saksi atau mengerahkan bawahannya dulu jadi saksi, kan bisa," kata Boyamin.
Tak hanya itu, SBY juga diharap memberikan dukungan kepada Presiden Jokowi agar segera membentuk tim pencari fakta. Sehingga dengan cepat, misteri pembunuhan mantan bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen terungkap.
"Jadi (permintaan bantuan Antasari ke SBY) arahnya mendukung. Kalau perlu Pak SBY mendukung Pak Jokowi membentuk tim pencari fakta, misalnya," tandas Boyamin.