Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengaku prihatin dengan peristiwa penangkapan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar, dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pria yang akrab disapa Oso itu mengatakan, penangkapan Patrialis hendaknya menjadi pelajaran bagi semua pejabat negara agar tidak terlibat korupsi. Di mata Oso, korupsi adalah perbuatan yang sangat memalukan.
"Di Indonesia memang hal seperti ini (korupsi) masih sering terjadi. Ini peringatan untuk siapapun pejabat negara," ujar Oso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Senin, 30 Januari 2017.
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Oso juga mendorong agar mekanisme seleksi hakim MK diperbaiki. Adanya hakim Mahkamah Konstitusi terlibat korupsi, menurut dia, menunjukkan ada kekeliruan dalam seleksi.
Ketua Umum Partai Hanura ini pun mengaku setuju bila calon hakim MK tidak berlatarbelakang partai politik.
"Untuk memberikan yang terbaik dalam mekanisme membenahi moral dan membersihkan negara, apapun jalannya saya setuju saja. Asal mekanisme betul, maka tak akan terjadi korupsi," Oesman Sapta menandaskan.