Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin Indonesia semakin makmur dan sejahtera. Kemakmuran dan kesejahteraan harus dinikmati semua masyarakat Indonesia.
Jokowi menegaskan, kemakmuran bukan milik perorangan, kelompok atau golongan tertentu. Kemakmuran, kata dia, harus diwujudkan secara berkeadilan.
Baca Juga
Jokowi Tinjau Pengolahan Sampah Plastik Jadi Petasol di Banjarnegara, Tekankan Pentingnya Ekonomi Sirkular
Alasan The Straits Times Masukkan Prabowo Subianto dalam Daftar 10 Pemimpin Bakal Berpengaruh di Tahun 2025
Apa Itu OCCRP? Mengenal Lebih Dalam Organisasi yang Memasukkan Jokowi dalam Daftar Tokoh Terkorup 2024
"Inilah tantangan besar yang kita hadapi sejak Indonesia merdeka sampai saat ini terus kita perjuangkan," kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2017).
Advertisement
Untuk mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan itu, kata Jokowi, paling tidak ada 3 hal pokok yang bisa dilakukan. Sehingga, kemakmuran berkeadilan di Indonesia dapat terwujud.
"Yang pertama keberpihakan. Yang kedua usaha bersama dengan semangat persatuan dan semangat gotong-royong. Dan yang ketiga, upaya mencapai kemakmuran yang berkeadilan harus bersifat inklusif tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan," jelas Jokowi.
Saat ini, kata Jokowi, ketimpangan ekonomi Indonesia sejak 2015 terbilang membaik. Dari sisi Gini Rasio membaik dari 0,41 menjadi 0,39.
"Semua warga negara tanpa kecuali harus mendapat kesempatan yang sama. Dan pada bulan Desember 2016 lalu saya telah memerintahkan pada Menko Perekonomian untuk mengkaji sebuah kebijakan komprehensif untuk mengatasi ketimpangan ekonomi sosial yang terjadi selama ini," pungkas Jokowi.