Sukses

Usai Digeledah, Kediaman Firza Husein Dijaga Laskar FPI

Adik kandung Firza Husein yakni Fifi Husein (33) mengatakan, dia sendiri yang sengaja meminta bantuan pengamanan Laskar FPI.

Liputan6.com, Jakarta - Tersangka kasus dugaan makar Firza Husein dijemput polisi di rumahnya. Usai penggeledahan, pihak keluarga meminta Laskar Pembela Islam (LSI), yang merupakan anak organisasi dari Front Pembela Islam (FPI) untuk mengamankan kediaman tersebut.

Adik kandung Firza Husein yakni Fifi Husein (33) mengatakan, dia sendiri yang sengaja meminta bantuan pengamanan tersebut. Sebab, dirinya dan seorang asisten rumah tangga yang menghuni rumah tersebut merasa resah dengan kejadian itu.

"Iya saya yang minta. Saya waktu kejadian sempat disamperin petugas tinggi besar berpakaian intel. Trus kaget mobil saya difoto-foto juga. Jadi saya minta bantu karena memang kenal pengajian-pengajian," tutur Fifi di kediaman tersebut, Jalan Makmur RT 03 RW 07, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (31/1/2017).

Dia pun mengaku kaget dengan kejadian penangkapan Firza Husein. Kabar dari tetangga sekitar bahkan menyebut bahwa sudah dari dua hari sebelum penggeledahan, pihak kepolisian berseragam preman mondar-mandir di kawasan tersebut.

"Kata tetangga sudah dari kemarin-kemarin. Melongok pagar segala. Padahal selama ini kita kooperatif kok, sampai segitunya. Ibu Firza itu cuma ibu rumah tangga yang kerjanya ngurusin anak cucu. Kemudian ada butik busana muslim sebagai pedagang," jelas dia.

Panglima LPI Bekasi Raya Rohmat Ghozali menambahkan, pihaknya akan terus berjaga hingga kurun waktu yang tidak ditentukan. Terlebih, Firza Husein dikenal sangat baik dan merupakan sosok ibu dengan jiwa sosial yang tinggi.

"Keluarga merasa enggak nyaman terganggu. Kita kalau ada yang begitu kita hargain, kita jaga," terang Rohmat.

"Jadi Ibu Firza ini donatur GNPF. Suka ngasih-ngasih nasi konsumsi. Makanya kita deket sama Ibu Firza dan Ibu Fifi. Sekarang tuduhannya makar. Makanya kita juga bingung ini kok bisa. Ini padahal cuman bantu-bantu konsumsi kok dibilang makar," Rohmat menandaskan.