Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai hadirnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) mampu menjadi perekat bangsa Indonesia. Hal ini disampaikan Hasto saat menghadiri acara Hari Lahir (harlah) yang ke-91 NU.
"Sejarah mencatat peran NU di dalam membela kemerdekaan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari resolusi jihad yang kini diperingati sebagai hari santri," kata Hasto di Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Hasto menuturkan, bagi PDIP, dari seluruh nafas organisasi NU mengalir wajah Islam yang membangun peradaban sesuai dengan istilah Islam sebagai agama rahmatan lil alamin (agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi alam semesta).
Advertisement
"Karena itulah PDIP sangat mengapresiasi peran NU di dalam mewujudkan Islam Nusantara untuk Indonesia Raya," tutur dia.
Hasto berujar, tema harlah ke-91 NU adalah budaya sebagai infrastruktur penguatan agama. Menurut dia, Islam bisa berkembang dengan rukun damai dan diterima masyarakat luas karena pendekatan budaya lokal sebagai pemahaman keagamaan.
Ia menambahkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri selalu menegaskan sikap PDIP, yang menempatkan NU sebagai sahabat dan mitra sejati untuk membumikan Pancasila.
"Harlah NU yang ke 91 ini diharapkan memberikan jawaban atas berbagai persoalan nasional saat ini berkaitan dengan adanya pihak-pihak tertentu, yang memertentangkan Pancasila dan Kebhinekaan Indonesia," ucap dia.
Masih kata Hasto, melalui NU, bangsa Indonesia bisa melihat proses akulturasi budaya sehingga agama hadir penuh kesejukan dan menyentuh berbagai aspek kehidupan sosial kemasyarakatan.
"PDIP mengapresiasi seluruh upaya NU yang menampilkan sifat moderatnya, dengan wataknya yang penuh toleransi dan saling menghormati sebagai sesama mahluk Tuhan di muka bumi ini. Selamat Harlah NU ke 91," Hasto memungkas.