Liputan6.com, Jakarta Arum, perempuan yang mengontrak kamar kos di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, ditemukan tergeletak pada Senin 9 Januari 2017 sekitar pukul 07.00 WIB. Di lehernya terdapat dua luka benda tajam.
Kamar perempuan bernama lengkap Tri Ari Yani Puspo Arum itu terletak di samping tangga, bersebelahan dengan kamar seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Nigeria. Arum, sapaan akrab perempuan 22 tahun itu adalah mahasiswi Universitas Esa Unggul, yang juga bekerja paruh waktu di perusahaan swasta.
Hasil penyelidikan polisi, Arum ditemukan pertama kali oleh kekasihnya, Zainal. Saat itu, Zainal meminta bantuan teman Arum dan warga Nigeria, untuk mengangkat tubuh perempuan itu ke mobil dan kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Advertisement
Namun, saat tiba di rumah sakit petugas kesehatan menyatakan Arum meninggal. Tak ada yang tahu siapa orang yang tega membunuh Arum. Tak satupun orang yang melihat peristiwa Senin pagi berdarah itu.
Polisi mendapatkan laporan autopsi bahwa Arum sempat melakukan perlawanan saat pembunuhan. Sebab ditemukan ada luka gores di tangannya, selain luka sayatan di lehernya.
"Ada luka gores di tangannya, hasil autopsi menyatakan, itu luka perlawanan. Sedangkan penyebab utama kematian adalah luka memanjang dua buah di leher korban," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Kebon Jeruk Ajun Komisaris Andryanto S Randotama beberapa waktu lalu.
Polisi pun terus memeriksa puluhan saksi dan mengumpulkan barang bukti, mulai dari seprai, laptop, handphone, baju, dan berbagai barang bukti lainnya. Pada penyelidikan hari ke-10, polisi juga melakukan tes DNA terhadap barang bukti tersebut, untuk mencari jejak pembunuh mahasiswi itu.
"Sudah 24 saksi yang kita periksa," ujar Andryanto.
Sementara, Kapolsek Kebon Jeruk Komisaris Lambe P Birana saat dihubungi Liputan6.com menyatakan, kasus pembunuhan mahasiswi S1 Manajemen Universitas Esa Unggul ini masih tahap penyelidikan.
Pada 26 Januari lalu, polisi menangkap dua anggota sindikat pencurian spesialis kos-kosan, yang pernah beraksi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sejauh ini, pemeriksaan keduanya belum menunjukkan hasil yang baik untuk mengungkap pembunuhan Arum.
Namun, polisi terus menggali keterangan keduanya. Sebab, bukan tidak mungkin pelaku juga mengenal anggota sindikat pencurian lainnya dengan modus serupa.
Hingga kini, polisi terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan Arum. Belum ada perkembangan berarti dari penyelidikan kasus ini, meski sudah berjalan selama 20 hari lebih.
Polisi juga belum bisa menentukan, apakah kasus ini murni pembunuhan ataukah perampokan disertai pembunuhan. Atau sebaliknya, pelaku melakukan pembunuhan dan menyamarkan dengan perampokan. Sebab, ada beberapa barang Arum yang hilang.