Sukses

Begini Kondisi Kediaman Firza Husein Usai Penggeledahan

Berdasarkan pengakuan warga, di hari-hari biasa suasana rumah selalu tertutup.

Liputan6.com, Jakarta - Kediaman tersangka kasus dugaan makar Firza Husein di Jalan Makmur, Lubang Buaya, Jakarta Timur, digeledah polisi pada Rabu, 1 Februari 2017. Dua hari usai penggeledahan, kini kondisi rumah berlantai dua itu sepi dari aktivitas penghuni.

Tetangga Firza, Edi (60), mengatakan, sudah tidak ada aparat kepolisian yang mondar-mandir di kawasan itu. Suasana di sekitaran rumah itu juga tidak lagi diramaikan oleh anggota ormas Laskar Pembela Islam (LSI), yang merupakan anak organisasi Front Pembela Islam (FPI).

"Sepi, udah enggak ada lagi. Enggak ada yang menghuni lagi setau saya. Pembantunya juga enggak, Bu Fifi (adik Firza) juga enggak," tutur Edi di depan kediamannya, Jumat (3/1/2017).

Edi menyebut, di hari-hari biasa, suasana rumah memang tertutup. Sejumlah paket yang dikirim ke kediaman itu juga sering dititipkan ke tetangga sekitar.

"Saya beberapa kali dititipkan paket. Di rumah enggak ada orang," jelas dia.

Pria yang sudah 15 tahun tinggal di daerah itu mengaku kaget dengan kejadian itu. Dari mulai penjemputan Firza Husein ke Mako Brimob, Depok, hingga penggeledahan rumah pun tidak terlewat dari pandangannya.

"Saya kan di sini aja. Jaga warung. Pas dijemput pak polisi, saya tutup warung. Waktu penggeledahan saya lihat dibawa televisi, sarung bantal, guling," ujar Edi.

Warga lainnya, Ika (50), menambahkan, sehari setelah penggeledahan, hanya ada awak media di sekitar kediaman Firza Husein. Dia jadi menyangka bahwa ada kejadian lanjutan usai penggeledahan rumah tersebut.

"Kemarin ramai mobil media. Kirain ada apa lagi, tapi enggak kok. Sudah selesai kayaknya," beber Ika.

Saat penggeledahan, dia menyebut bahwa kondisi rumah dalam keadaan terkunci. Pihak kepolisian pun membuka paksa pintu rumah tersebut. "Kemarin dibuka pakai ahli kunci gitu sama polisi. Kebuka deh," kata Ika.

Pantauan Liputan6.com, suasana rumah sepi, tampak tidak ada yang menghuni. Lampu depan kediaman itu masih menyala, meski matahari mulai naik tinggi menjelang siang. Pintu gerbang dan pintu utama juga terkunci rapat.