Sukses

Mensos Pantau Penyaluran Bantuan Pangan Nontunai di Jawa Timur

Mensos Khofifah melakukan sidak ke Pusat Distribusi Bantuan Pangan dan pelaksanaan e-Warong.

Liputan6.com, Sidoarjo - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak ke Pusat Distribusi Bantuan Pangan atau Distribution Center Bulog Sub Divre Mojokerto dan Sub Divre Surabaya utara dan Surabaya Selatan untuk melihat persiapan maksimalisasi distribusi bantuan pangan nontunai.

"Distribution Center ini harus siap melakukan pelayanan secara maksimal karena pada dasarnya tahun ini semua kota di Jawa Timur telah menerapkan Bantuan Sosial Nontunai," terang Mensos dalam keterangan dari Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI, Senin (6/2/2017).

Distribution Center adalah Pusat Distribusi Komoditi Pangan bentukan Bulog yang akan menyalurkan bahan pangan ke agen-agen Rumah Pangan Kita (RPK), e-Warong Kelompok Usaha Bersama-Program Keluarga Harapan (KUBE PKH) dan agen-agen HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara).

Pusat distribusi ini merupakan format baru dalam persiapan distribusi bantuan pangan yang menyiapkan beras kemasan 5 kilo dengan varian beras kualitas medium dan super, serta gula dan tepung untuk penerima bantuan pangan.

Di Jawa Timur, lanjut Mensos, sejumlah kota telah siap dalam penyaluran bantuan pangan yakni Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Blitar. Sementara sebagian wilayah di Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Sidoarjo telah siap dalam penyaluran bantuan pangan nontunai.

"Kini saatnya masyarakat kurang mampu diberi opsi untuk memilih beras. Melalui bantuan pangan maka pilihan masyarakat untuk mendapatkan beras berkualitas menjadi terbuka. Mereka bisa membeli beras, telur, tepung terigu, dan gula sesuai saldo yang ada di Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) masing-masing," jelas Khofifah.

Selain sidak ke Distribution Center, Mensos mendatangi e-Warung Gotong Royong KUBE PKH di Kampung Kemasan RT 04/RW 02, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

Di e-Warong ini, Mensos memeriksa ketersediaan bahan pangan yang dijual serta melihat proses pencairan bantuan pangan oleh dua penerima manfaat, yakni Ibu Siti Latifah dan Ibu Mujayanah. Keduanya membeli beras, gula, dan minyak goreng menggunakan uang yang mereka terima melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

"Mereka menerima top-up Rp 110.000 per bulan bantuan pangan dari pemerintah yang ditransfer ke rekening mereka. Dengan uang tersebut penerima manfaat dapat membeli bahan pokok sesuai kebutuhan, bisa berupa beras, gula, tepung atau telur," ujar Khofifah.

"Sisa uang yang ada di dalam saldo mereka bisa gunakan berbelanja besok, minggu depan atau bulan depan. Jadi uangnya tidak hilang, bisa diakumuladikan dengan bulan berikutnya," tambah dia.

Mensos mengatakan Kota Mojokerto merupakan satu dari 45 kota yang sudah melakukan penyaluran bantuan sosial nontunai dan pengintegrasian bansos melalui KKS. Saat ini terdapat 7.733 e-Warong, agen bank berbasis toko sembako, dan Rumah Pangan Kita (RPK) berbasis agen yang telah siap mencairkan konversi subsidi pangan menjadi bantuan pangan.

Memasuki tahun 2017 Bantuan Pangan menjangkau 45 Kota dan 6 Kabupaten, sementara Subsidi Pangan atau rastra tetap dilaksanakan di 463 kabupaten/kota.