Liputan6.com, Tangerang - Mahasiswa peserta Jambore Nasional yang berlangsung di Cibubur, Jawa Barat, membantah aksi mereka di dekat kediaman Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY adalah penggerudukan. Mereka mengaku aksi itu hanya menyosialisasikan hasil jambore tersebut.
Ketua Panitia Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia, Septian Prasetyo, menjelaskan, kehadiran mereka di dekat kediaman SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, adalah murni inisiatif mahasiswa.
"Pada malam kedua (acara Jambore), itu pure acara mahasiswa. Ada tamu yang tak diduga, yaitu Antasari Azhar," kata Septian di Kampus STIMIK Raharja, Kota Tangerang, Selasa 7 Februari 2017 malam.
Advertisement
Dia mengungkapkan kedatangan Antasari seperti memberi pencerahan. Mantan ketua KPK itu menjelaskan kronologi menjadi ketua lembaga antikorupsi serta mengungkapkan adanya indikasi kriminalisasi dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain.
"Beliau bilang banyak menjebloskan orang dekat penguasa ketika itu," beber Septian.
Dari pemaparan Antasari itu, mahasiswa lantas menggelar sidang pleno. Mereka bersidang sampai pagi membahas salah satu pemaparan Antasari mengenai banyak kasus korupsi yang pengusutannya belum tuntas hingga kini.
"Sampai jam 6 pagi. Sangat sulit menampung semua aspirasi teman-teman," ujar Septian.
Disimpulkan dari sidang panel itu, para mahasiswa ingin agar kasus korupsi di masa lalu dan juga saat ini diusut tuntas, dari sana mahasiswa memutuskan untuk melakukan aksi sosialisasi. Saat itu Septian mengaku terjadi debat panjang untuk menyosialisasikan hasil Jambore tersebut.
Hingga akhirnya timbul kesepakatan aksi sosialisasi dan bagi-bagi selebaran dilakukan di dua titik, Kuningan dan DPR. Meski demikian, Septian mengaku aksi ini murni inisiatif mahasiswa, Antasari tidak ikut campur atau ambil andil.
"Itu hasil kesepakatan dari kawan-kawan," tegas Septian.
Terkait izin dan akomodasi aksi di rumah SBY, panitia membenarkan tak mengantonginya dari polisi. Mereka berdalih aksi itu bukan demonstrasi, melainkan sosialisasi biasa.
"Kita tidak pakai izin, karena cuma bagi-bagi selebaran," kata Septian.