Sukses

Pacu Riset Inovasi, UI Hadirkan Peraih Nobel Richard J Roberts

Rosari mengatakan kehadiran Roberts di kampus UI memberikan semangat baru dan memacu gairah riset dan inovasi kalangan civitas academica.

Liputan6.com, Depok - Universitas Indonesia (UI) mendatangkan pemenang Nobel bidang Fisiologi dan Kedokteran 1993, Sir Richard J Roberts. Kedatangan Robert diharapkan bisa memacu gairah riset inovasi di kalangan akademis.

"Suatu kehormatan bisa mendengar pemaparan ahli bidang kimia mengaplikasikan ilmunya di bidang biologi molekular yang sudah menghasilkan penemuan luar biasa,” ujar Wakil Rektor III Bidang Riset dan Inovasi UI Rosari Saleh, dalam keterangan tertulis di Depok, Rabu, 8 Februari 2017.

Rosari mengatakan kehadiran Roberts di kampus UI memberikan semangat baru dan memacu gairah riset dan inovasi kalangan civitas academica.

Dia berharap sosok Roberts bisa menjadi satu inspirasi bagi mahasiswa dan dosen untuk lebih mengabdikan hasil riset dan inovasi untuk kemanusiaan.

Rosari memaparkan antara dunia riset, inovasi, dan publik adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Pengabdian sebuah perguruan tinggi tidak hanya diukur dari pencapaian akademis dan banyaknya publikasi ilmiah yang terindeks jurnal internasional, namun terlebih dari sejauh mana universitas bisa berguna untuk orang banyak.

Roberts adalah Direktur Riset New England Biolabs di Massachusetts, Amerika Serikat yang dianugerahi Hadiah Nobel bersama Phillip Allen Sharp tahun 1993 untuk penemuan intron dan mRNA splicing atau mekanisme penyambungan gen.

Roberts memberikan kuliah umum dengan tema 'Why You Should Love bacteria'  yang dihadirkan dalam rangkaian The 6th ASEAN “Bridges' Event Series di Indonesia.

UI menjadi salah satu dari 14 universitas di Indonesia yang disambangi tujuh pemenang Nobel perdamaian bidang fisika, kimia dan kedokteran dalam rangkaian acara tersebut.