Liputan6.com, Jakarta - Jika mendengar nama Yohanes Surya, mungkin sebagian besar dari kita langsung teringat dengan olimpiade sains. Fisikawan kelahiran 6 November 1963 itu beberapa kali telah mengantarkan Indonesia meraih medali di berbagai kompetisi sains dan fisika Internasional.
Kiprahnya di dunia ilmu pengetahuan Indonesia tak sampai di sana. Ia telah menulis ratusan artikel ilmiah, mengembangkan metode pembelajaran Gasing (Gampang, Asyik, Menyenangkan), dan total sekitar 68 buku telah ditulisnya untuk siswa SD sampai SMA.
Pria yang akrab disapa dengan Prof Yo itu juga merintis berdirinya Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Surya untuk mencetak guru-guru yang berkualitas dari berbagai daerah tertinggal di Indonesia, membangun Surya Research Education Center, dan mendirikan universitas berbasis riset, Surya University.
Advertisement
Dengan melakukan berbagai kegiatan yang berfokus di bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan, sebenarnya apa ambisi Yohanes Surya untuk Indonesia?
Saat berkunjung ke Kantor Redaksi Liputan6.com, Yohanes Surya mengatakan Indonesia dapat menjadi negara nomor satu di dunia yang diawali dengan kepandaian berhitung.
"Langkah pertama adalah Indonesia pandai berhitung. Ketika ini sudah, baru Indonesia jago sains," ucap Yohanes kepada Liputan6.com dalam wawancara khusus di Studio Liputan6.com, SCTV Tower, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Februari 2017.
Untuk mewujudkan ambisinya tersebut, Prof Yo sedang merancang sekolah-sekolah berbasis riset, dengan satu sekolah diharapkan akan melakukan 100 riset.
"Dengan melakukan riset, Indonesia akan jadi luar biasa. Begitu sains risetnya hebat, Indonesia akan maju karena akan muncul penemuan-penemuan hebat di sana," tutur Yohanes.
"China butuh 20 hingga 30 tahun untuk jadi superpower. Indonesia kita harapkan di tahun 2045 akan menjadi superpower, kenapa enggak? Saya bilang bisa, kita mau dan kita kejar ke sana bersama-sama," dia menambahkan.
Baca Juga
Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, tidak butuh IQ tinggi untuk membuat seseorang pintar berhitung.
"Bukan orang yang jago matematika yang belajar matematika, semua anak bisa," ujar Yohanes. Ia menambahkan bahwa semua itu tergantung guru dan metodenya.
Menurut dia tidak ada kepandaian yang diturunkan. Semua karena dibentuk oleh lingkungan dan guru.
"Anak yang dibilang sebodoh apa pun kalau dapat guru yang hebat, maka akan pintar. Karena saya sudah membuktikan banyak anak dari daerah dibawa ke tempat saya ternyata mereka bisa, bahkan mereka ikut lomba dan bisa menang berbagai medali," ujar bapak tiga anak tersebut.
"Jadi bukan hal yang mustahil anak yang disebut bodoh sebenarnya luar biasa, karena semua anak itu bisa," tutur Yohanes Surya.
Simak selengkapnya video wawancara dengan Profesor Yohanes Surya yang dipandu Farhannisa Nasution berikut ini.