Liputan6.com, Bali - Getaran gempa Bali berkekuatan 5,2 SR dirasakan masyarakat di Klungkung selama lima detik. Bahkan kaca dan perabotan warga pun ikut bergetar.
"Guncangan gempa juga dirasakan masyarakat di Bali seperti di Kota Denpasar, Klungkung, Bangli, Gianyar, Tabanan, Kuta dan Nusa Penida. Kaca jendela dan lemari terasa bergetar," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (12/2/2017).
Baca Juga
BMKG menyatakan, gempa Bali ini tidak berpotensi tsunami. Sumber gempa berasal dari zona subduksi Lempeng Hindia Australia dan Lempeng Eurasia. Pertemuan lempeng ini memang aktif bergerak rata-rata tujuh sentimeter per tahun.
Advertisement
Tak hanya Bali, getaran gempa juga dirasakan masyarakat di Pulau Lombok. Mereka merasakan guncangan di Senggigi dan Kota Mataram. Sebagian masyarakat dan wisatawan segera keluar rumah dan bangunan.
"Kondisi normal dan belum ada laporan kerusakan," ujar dia.
BMKG juga telah melaporkan ke Posko BNPB bahwa berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map), menunjukkan gempa bumi berupa guncangan kuat dirasakan hampir di seluruh wilayah Pulau Bali bagian selatan dan Pulau Lombok bagian selatan dengan kekuatan antara III-IV MMI.
"Hal ini dikonfirmasi dengan laporan dari masyarakat bahwa gempa bumi tersebut dirasakan di Kuta, Nusa Dua, Tabanan, Denpasar II SIG-BMKG (III-IV MMI). Di daerah ini guncangan gempa bumi dirasakan kuat oleh banyak orang," ucap Sutopo.
Dengan kondisi tersebut diperkirakan gempa Bali ini tidak akan menimbulkan korban kerusakan yang masif. Umumnya gempa yang merusak dan menimbulkan korban jiwa jika intensitas gempa dirasakan lebih dari VI MMI.
"Saat ini BPBD masih melakukan pemantauan di lapangan," kata dia.