Liputan6.com, Bekasi: Di lahan seluas satu hektare di Jatimurni, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, berdiri sebuah kompleks bernama Rumah Perubahan. Di tempat ini, antara lain mengajarkan anak-anak ilmu yang tak akan mereka dapatkan dalam keseharian. Selain itu, melaui beragam kegiatan yang diselenggarakan Rumah Perubahan, anak-anak juga diajarkan mencintai lingkungan sejak dini.
Saat SCTV menyambangi lokasi ini, ternyata anak-anak sedang diajarkan tentang cara mengolah sampah. Menurut Eliza Kasali, sang pemilik Rumah Perubahan, pihaknya memang menaruh perhatian khusus pada masalah-masalah lingkungan. "Karena itu kita mengajarkan manfaat dari sampah kepada anak-anak," ujarnya. Dan memang, anak-anak itu kemudian dikenalkan dengan kompos, khususnya cara membuat serta kegunaannya.
Tidak hanya sampai di situ, anak-anak ini juga diajarkan cara menanam tanaman organik, memanen bermacam-macam sayuran untuk kemudian dimasak. Kegiatan ini pun dilakukan dengan riang gembira oleh para bocah ini. Agaknya, ini pengalaman yang baru bagi mereka dan mendatangkan kegembiraan. Dan, kegembiraan itu masih jauh dari berakhir karena Rumah Perubahan masih menawarkan banyak hal.
Misalnya dengan mengenalkan berbagai macam buah yang langsung dipanen oleh anak-anak ini serta sejumlah fauna melalui serangkaian permainan. Mereka memanjat dan memetik sendiri bermacam buah yang terdapat di sekitar Rumah Perubahan, seperti pisang, nenas, dan markisa.
Sedangkan untuk fauna, anak-anak dibiarkan untuk memanen ikan serta menangkap sendiri ikan lele yang dia mau. Ini jelas tantangan tersendiri bagi anak-anak, karena tak mudah untuk bisa menangkap lele yang bertubuh licin itu. Namun, semuanya dilalui dengan gembira. Dengan menanamkan sikap suka bekerja sama, akhirnya setiap kelompok anak-anak ini bisa memperoleh tangkapan lele.
Saat ini Rumah Perubahan memiliki tiga program utama, yaitu pelatihan, budidaya, dan kebudayaan. Untuk pelatihan, misalnya, ada dua program, yaitu change dan entreprenuership. Program entrepreneurship memiliki cabang lagi, yaitu program menanam tanaman hias, ikan hias, sayur, bunga potong, anggrek, kaktus, dan ikan. Dengan beragam program itulah Rumah Perubahan terus menatap ke depan untuk sebuah generasi yang lebih peduli pada lingkungan.(ADO)
Saat SCTV menyambangi lokasi ini, ternyata anak-anak sedang diajarkan tentang cara mengolah sampah. Menurut Eliza Kasali, sang pemilik Rumah Perubahan, pihaknya memang menaruh perhatian khusus pada masalah-masalah lingkungan. "Karena itu kita mengajarkan manfaat dari sampah kepada anak-anak," ujarnya. Dan memang, anak-anak itu kemudian dikenalkan dengan kompos, khususnya cara membuat serta kegunaannya.
Tidak hanya sampai di situ, anak-anak ini juga diajarkan cara menanam tanaman organik, memanen bermacam-macam sayuran untuk kemudian dimasak. Kegiatan ini pun dilakukan dengan riang gembira oleh para bocah ini. Agaknya, ini pengalaman yang baru bagi mereka dan mendatangkan kegembiraan. Dan, kegembiraan itu masih jauh dari berakhir karena Rumah Perubahan masih menawarkan banyak hal.
Misalnya dengan mengenalkan berbagai macam buah yang langsung dipanen oleh anak-anak ini serta sejumlah fauna melalui serangkaian permainan. Mereka memanjat dan memetik sendiri bermacam buah yang terdapat di sekitar Rumah Perubahan, seperti pisang, nenas, dan markisa.
Sedangkan untuk fauna, anak-anak dibiarkan untuk memanen ikan serta menangkap sendiri ikan lele yang dia mau. Ini jelas tantangan tersendiri bagi anak-anak, karena tak mudah untuk bisa menangkap lele yang bertubuh licin itu. Namun, semuanya dilalui dengan gembira. Dengan menanamkan sikap suka bekerja sama, akhirnya setiap kelompok anak-anak ini bisa memperoleh tangkapan lele.
Saat ini Rumah Perubahan memiliki tiga program utama, yaitu pelatihan, budidaya, dan kebudayaan. Untuk pelatihan, misalnya, ada dua program, yaitu change dan entreprenuership. Program entrepreneurship memiliki cabang lagi, yaitu program menanam tanaman hias, ikan hias, sayur, bunga potong, anggrek, kaktus, dan ikan. Dengan beragam program itulah Rumah Perubahan terus menatap ke depan untuk sebuah generasi yang lebih peduli pada lingkungan.(ADO)