Sukses

Polri Telusuri Data Siti Aisyah, WNI Diduga Pembunuh Kim Jong-nam

Hal itu untuk menelusuri aktivitas Siti Aisyah, terduga pembunuh Kim Jong-nam sebelum dia berada di Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta - Polri masih terus berupaya mendapatkan identitas Siti Aisyah, WNI yang diduga turut terlibat dalam kasus dugaan pembunuhan kakak tiri pimpinan Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam di Malaysia.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan Polri telah berkoordinasi dengan atase kepolisian di Malaysia guna mendapati identitas asli dari Siti Aisyah.

"Bagi kami, polisi untuk melakukan identifikasi apakah yang bersangkutan berasal dari Indonesia atau bukan. Maka kami ingin dapatkan identitas asli yang lengkap baik paspor maupun KTP," kata Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Martinus menambahkan, hal ini sengaja dilakukan untuk menulusuri aktivitas Siti Aisyah sebelum yang bersangkutan berada di Malaysia. Termasuk mencari tahu apakah Siti Aisyah pernah terlibat tindak pidana selama di Indonesia.

"Ini penting, supaya kami dalami sejauh mana yang bersangkutan beraktivitas. Termasuk berpindah dari wilayah Jakarta ke Malaysia," terang Martinus.

Martinus mengaku hingga kini atase Polri di Malaysia belum diberikan izin untuk oleh otoritas Kepolisian Diraja Malaysia untuk menemui Siti Aisyah. Sebab, wanita yang diduga berasal dari Serang, Banten, itu masih diinterogasi Kepolisian Diraja Malaysia atas kasus dugaan pembunuhan Kim Jong-nam.

"Kita nunggu info melalui atase kepolisian sana untuk bisa akses atau bertemu langsung yang disangka," ucap Martinus.

Kim Jong-nam meninggal pada Senin, 13 Februari 2017. Ia diduga diracuni sebelum naik pesawat di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) Malaysia.

Pihak Negeri Jiran juga telah secara resmi mengonfirmasi bahwa pria yang berpergian dengan nama palsu Kim Chol itu adalah Kim Jong-nam.

Polisi saat ini tengah mencari empat pria yang terlihat menemani dua perempuan terduga pelaku pembunuhan Jong-nam di bandara sesaat sebelum Jong-nam tewas terbunuh.

Ada spekulasi bahwa Korut berada di balik pembunuhan itu. Tetapi, beberapa analis masih mempertanyakan motif Kim Jong-un membunuh Jong-nam karena ia bukan ancaman dalam kepemimpinannya. Menurut laporan awal, Kim Jong-nam diyakini diserang oleh dua wanita menggunakan zat kimia.