Sukses

Ibunda Ingin Bertemu Siti Aisyah, Terduga Pembunuhan Kim Jong-nam

Benah mengaku tidak tidur nyenyak sejak tahu Siti Aisyah ditangkap polisi Malaysia karena diduga membunuh Kim Jong-nam, kakak Kim Jong-un.

Liputan6.com, Serang - - Benah, ibunda Siti Aisyah, ingin bertemu dengan putri bungsunya yang diduga membunuh Kim Jong-nam, kakak tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong-un. Perempuan berusia 50 tahun itu ingin menanyakan langsung kebenaran informasi yang beredar tentang pembunuhan tersebut.

"Biar ngomong langsung sama Eneng (panggilan Siti Aisyah). Iya (bener) apa enggaknya. Soalnya Eneng kan kalau orangtua mah jujur. Tapi kalau sendiri mah ibu kan enggak tahu ke mana-mana," kata Benah, saat ditemui di kediamannya, Serang, Sabtu (18/2/2017).

Dia mengaku tidak bisa tidur nyenyak sejak mendapatkan informasi anaknya ditangkap polisi Malaysia karena diduga terlibat pembunuhan Kim Jong-nam. Dia mengaku berkomunikasi untuk terakhir kalinya dengan Siti Aisyah pada Sabtu, 11 Februari 2017.

"Abis ketangkep, enggak ada telepon. Telepon terakhirnya Sabtu itu, malem Minggu. Bilangnya abis salat," ungkap Benah.

Sebelumnya, Jong-nam (45) dibunuh oleh dua perempuan yang memercik wajahnya dengan bahan kimia di terminal keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur 2, Senin 13 Februari 2017 sekitar pukul 09.00, saat akan berangkat ke Makau.

Kedua perempuan itu kemudian masuk ke taksi dan melarikan diri. Salah satu perempuan, yang merupakan Siti Aisyah, ditangkap di bandara pada Rabu, 15 Februari 2017 saat mencoba keluar dari Malaysia dengan menggunakan pesawat.

Kepala Satuan Diraja Polisi Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar, sebagaimana dikutip The Star, Kamis, mengatakan wanita dengan paspor Indonesia itu ditangkap pada Kamis, pukul 02.00 waktu setempat. Dia adalah Siti Aisyah.

Sementara itu, perempuan satu lagi, yang berusia 29 tahun, memegang dokumen perjalanan Vietnam dengan nama Doan Thi Huong.