Liputan6.com, Magelang - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Zulkifli Hasan berharap negara hadir dan membela Siti Aisyah yang ditangkap Kepolisian Malaysia. Penangkapan Siti Aisyah diduga terkait pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un.
"Saya berharap negara hadir dan membela, karena dia warga negara Indonesia," kata dia sebelum menjadi pembicara pada Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Universitas Muhammadiyah Magelang, Minggu 19 Februari 2017.
Negara, ia menuturkan, harus hadir agar Siti Aisyah diperlakukan adil. Ia juga meminta negara harus memastikan apakah betul Siti Aisyah terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut. Termasuk salah atau tidaknya.
Advertisement
"Saya tidak tahu persis bersalah atau tidak, tetapi yang saya dengar katanya dia menjadi korban rekayasa. Oleh karena itu sebagai warga negara Indonesia, negara mesti hadir dan membela warga negaranya dengan baik," tegas Zulkifli.
Menyinggung upaya yang harus dilakukan agar Siti Aisyah tidak terulang lagi karena banyak WNI bekerja di luar negeri, ia mengatakan negara harus melindungi tenaga kerja di luar negeri. Warga negara Indonesia di luar negeri menjadi tanggung jawab negara.
"Saya mengimbau kepada selurah warga negara Indonesia di mana pun berada supaya berhati-hati, jangan mudah percaya, jangan mudah dimanfaatkan apakah terkait narkoba, teroris atau terkait kasus kemarin (Siti Aisyah) itu," ujar Zulkifli.
Ia meminta, warga negara Indonesia (WNI) berhati-hati, jika belum tahu tanyakan dulu di kedutaan setempat. Indonesia mempunyai kedutaan di tiap negara, kedutaan itulah yang harus bertanggung jawab kepada WNI yang ada di sana.
"Namun, tenaga kerja yang ada di luar negeri juga harus paham, jangan ceroboh, jangan mudah dirayu, jangan mudah termakan isu-isu yang tidak perlu, kalau ada apa-apa yang ragu dan membahayakan tanyakan kepada kedutaan," tegas dia.
Sekali lagi, ia mengigatkan agar WNI lebih berhati-hati terkait adanya kelompok radikal dan narkoba. Sebab, ia khawatir, WNI dimanfaatkan seperti Siti Aisyah.
"TKI itu baik-baik bahkan terlalu baik, hal ini jangan sampai disalahgunakan oleh pihak-pihak lain," tandas Zulkifli.