Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan penemuan Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu yang berasal dari Kamboja tidak berkaitan dengan pemilihan kepala daerah.
"Penemuan KTP palsu asal Kamboja tidak berkaitan dengan pemilu," ucap Tito saat rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Tito menceritakan pada 2015 lalu ketika dirinya menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pernah menemukan kasus serupa, yaitu menemukan lebih dari 100 KTP palsu. Ia mengatakan KTP tersebut digunakan untuk membuat rekening palsu dan menampung uang hasil judi dalam jaringan tersebut.
Advertisement
"KTP palsu mereka gunakan untuk buka rekening palsu, untuk tampung judi online," ujar dia.
"Kami sudah pernah menanganani kasus semacam ini," tegas Tito.
Sebelumnya, paket berisi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) palsu asal Kamboja ditemukan di Perumahan Taman Surya, Cengkareng, Jakarta Barat menjelang Pilkada DKI 2017. Sebanyak 36 e-KTP palsu ini menggunakan e-KTP bekas yang datanya terisi atas pemilik sebelumnya.
Modusnya mengganti salah satu kolom di halaman pertama (overlay) seperti nama, alamat, foto, atau agama yang semuanya berbeda dengan data center di dalam chip.