Sukses

Ditangkap di Turki, Ibu dan 4 Anaknya Dikembalikan ke Bekasi

Nurani membawa empat anaknya ke Turki karena ingin menemui suaminya yang telah berada di Suriah selama 2 tahun.

Liputan6.com, Bekasi - Tim Densus 88 antiteror Mabes Polri menyerahkan seorang ibu beserta empat anaknya kepada Polsek Bantargebang Bekasi Kota untuk kemudian dipulangkan ke rumahnya. Ibu dan keempat anak tersebut ditangkap polisi Turki saat hendak menyeberang ke Suriah dan dideportasi kembali ke Indonesia.

Penyerahan satu keluarga ini dilakukan pihak Densus 88 Mabes Polri pada Selasa petang, 21 Februari 2017. Keluarga ini terdiri dari seorang ibu bernama Nurani Wulandari (38), warga Perumahan Duku Jamrud Blok F9, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

"Pekerjaan ibu ini rumah tangga, tapi pernah bekerja di sebuah perusaahaan sebagai dokumen staf," kata Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kompol Erna Ruswing, Rabu (22/2/2017).

Penyerahan satu keluarga ini berjalan kondusif. Inisial keempat anak tersebut adalah MF (9), Sy (6), Ab (4), dan Az (3). Selanjutnya keluarga ini akan diserahkan kepada orangtua sang ibu.

Kronologi Penangkapan di Turki

Erna menjelaskan, Nurani membawa empat anaknya ke Turki karena ingin menemui suaminya yang telah berada di Suriah selama dua tahun. Nurani nekat menjual seluruh perhiasan dan menguras tabungan hingga terkumpul Rp 50 juta untuk biaya menuju Turki.

Selama pelaku menikah, perilaku suami Nurani normal. Tidak ada gejala apa pun, tapi dua tahun terakhir ini mulai tertarik dengan hal-hal yang mengarah ke kelompok radikal ISIS.

"Suami kemudian mengajak pelaku untuk pergi ke Suriah. Pelaku tidak mau, bahkan selalu mengingatkan suaminya, meski tidak pernah didengarkan," ujar Erna.

Hingga pada Agustus 2015, sang suami berangkat ke Suriah tanpa sepengetahuan istrinya. "Keluarga pelaku dan orangtua suami marah karena suaminya sudah tega meninggalkan istri dan keempat anaknya," terang Erna.

Erna menambahkan, pada April 2016, Nurani bersama keempat anaknya berangkat menuju Suriah tanpa sepengetahuan keluarga besar. Setelah tiba di Turki, Nurani baru memberikan kabar bahwa dia bersama keempat anaknya sudah berada di Turki untuk bertemu dengan suaminya. Setiba di Turki Nurani dipandu suaminya melalui telepon.

"Pelaku tinggal di sebuah apartemen dengan harga sewa sebesar 500-800 lira. Selama berada di Turki pelaku hanya menunggu kabar dari suami dan tidak beraktivitas apa pun. Namun selama beberapa bulan, suami tidak ada kabar," ucap Erna.

Erna menambahkan, hingga akhirnya pada Januari 2017, Nurani digerebek polisi dan dibawa ke kantor polisi Turki untuk dimintai keterangan dan selanjutnya dikembalikan ke Indonesia.

"Karena ingin bertemu dengan suami dan tinggal bersama. Pelaku sangat sayang dan cinta kepada suaminya," imbuh Erna.

Sementara itu, Nurani mengaku kapok untuk kembali berusaha menemui sang suami. Dia berharap bisa segera bertemu dengan orangtua dan keluarga besar.

"Ingin kembali ke rumah dan berkumpul dengan orangtua, serta ingin menyekolahkan anak-anaknya. Tidak mau kembali ke Turki dan ingin bekerja di Indonesia saja dan hidup normal seperti semula," ungkap Nurani Wulandari kepada para petugas.