Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan Siti Aisyah diduga direkrut di Kuala Lumpur, Malaysia, dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Menurut Liasion Officer (LO) Polri di Malaysia dan kepolisian setempat, Siti Aisyah tidak menyadari terlibat dalam pembunuhan.
"Informasi sementara yang kita terima dari LO kita yang di sana maupun dari kepolisian sana, yang bersangkutan itu (Siti Aisyah) diduga terlibat dalam kasus itu, tapi yang bersangkutan tidak menyadari bahwa itu adalah untuk pembunuhan," ucap Tito di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Kemudian, Siti Aisyah pun direkrut untuk menjadi pelaku prank atau lelucon. Tito menyebut, Siti Aisyah direkrut oleh empat orang yang berkewarganegaraan Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia.
Advertisement
"Kalau kita 'Kena Lo'. Kalau enggak salah Kuala Lumpur (tempat perekrutan Siti Aisyah), tapi bukan di bandara tapi di tempat lain," ujar dia.
Mantan Kapolda Papua ini menegaskan Siti Aisyah tidak tahu kalau dirinya direkrut untuk membunuh Kim Jong-nam. Namun, Tito membenarkan seorang warga Korea Utara yang diduga otak pembunuhan, Ri Jong-chol, pernah datang ke Indonesia.
"Kalau menurut paspornya yang ditemukan oleh data-data dari Malaysia itu kemudian kita cek ke data kita yang ada di sini juga pada waktu mereka masuk, betul masuk ke sini (Indonesia). Kita juga ada fotonya pada waktu masuk di Bandara Soekarno-Hatta tanggal 12 itu juga menggunakan paspor Korea Utara," ujar dia.
"Dan setelah itu mereka keluar, tapi saya enggak akan kasih tahu ke mana mereka keluarnya karena itu kan masih kita koordinasi dengan jaringan interpol," ucap Tito.
Siti ditangkap aparat berwenang Malaysia pada 16 Febuari 2017. Penangkapan selang tiga hari dari insiden kematian Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur.