Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang merendam kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, sudah mulai surut. Warga pun kini telah membersihkan perabotan dan rumah mereka dari timbunan lumpur sisa banjir.
Warga RW 04, Ade, mengaku telah membersihkan harta bendanya sejak pukul 06.00 WIB. Kondisi ini diakuinya telah menguras tenaga.
Baca Juga
"Ini lagi bersih-bersih, capek banjir mulu, perabotan banyak yang terendam," ucap Ade di depan rumahnya, Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Rabu (22/02/2017).
Advertisement
Ade menuturkan, rumahnya yang juga sebagai tempat usaha itu menjadi salah satu titik banjir akibat luapan Kali Sunter. Saat banjir Jakarta, ketinggian air di rumahnya mencapai 2 meter.
"Ini tingginya bisa sampai secolokan listrik ini, ya 2 meteran-lah," ucap Ade.
Pria asli Ciamis ini mengungkapkan kerugian yang ditanggungnya akibat banjir cukup besar. Sebab, tempat usahanya, yakni cukur rambut, tidak dapat beroperasi selama tiga hari itu.
"Saya udah tiga hari enggak usaha lagi nih. Yangg di kampung udah nanyain kiriman aja, nunggu transferan, aduh," kata Ade memelas.
Sama halnya dengan Ade, Jhon--pemilik usaha warung kelontong yang terdampak banjir--juga terlihat membersihkan perabotan usahanya yang telah terendam air banjir Jakarta. Sejak pukul 06.00 WIB tadi, dia bersama saudaranya sigap membersihkan barang-barang dan rumah yang telah terendam lumpur.
"Wah habis ini dagangan, kayak ini (dua air mineral) udah enggak bisa dijual lagi ini. Makanan jualan juga pada basah sama lumpur," ujar Jhon.
Pria lajang ini mengaku sudah sering mengalami banjir seperti ini. Namun, banjir kali ini lebih cepat surut ketimbang sebelum-sebelumnya.
"Ini sih cepat surutnya kalau dibandingin banjir-banjir kemarin," kata Jhon.
Pantauan Liputan6.com, warga Cipinang Muara yang berada di pengungsian telah bergegas kembali ke rumahnya masing-masing. Namun hingga siang ini posko pengungsi masih dipadati warga yang secara keseluruhan merupakan anak-anak dan kaum perempuan. Jumlah pengungsi banjir Jakarta di posko BPBD DKI berjumlah 1.033 orang.