Liputan6.com, Jakarta Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota Jakarta menjadi tantangan tersendiri bagi para petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Seragam oranye dan alat kebersihan jadi penanda mereka siap berperang melawan sampah dan aliran air yang mampet. Masyarakat memberi mereka julukan Pasukan Oranye.Â
Baca Juga
Advertisement
Aksi Pasukan Oranye belakangan kembali menyedot perhatian warga. Dari kisah pilu, tewasnya seorang anggota Pasukan Oranye saat memantau banjir, hingga ramai pujian untuk aksi seorang anggota Pasukan Oranye yang menyelam ke dalam got hitam pekat, demi mengambil sampah-sampah yang menyumbat saluran air.
PPSU lahir dari Pegub DKI Nomor 169 Tahun 2015 mengenai penanganan prasarana dan sarana umum tingkat kelurahan. Pekerja harian lepas (PHL) khusus PPSU diberi mandat langsung dari masing-masing kelurahan di Jakarta untuk menjaga lingkungan di lingkup kelurahan.
Nyatanya, tak hanya Pasukan Oranye PPSU yang ada di Ibu Kota. Dinas-dinas di Pemprov DKI sudah sejak lama memiliki pasukannya masing-masing. Sebut saja Dinas Tata Air DKI dengan seragam berwarna oranye. Mereka bekerja siang dan malam mengawasi dan membersihkan kali-kali di Jakarta. Beberapa waktu lalu, mereka mengganti seragam oranye menjadi biru, agar tidak tertukar dengan Pasukan Oranye yang khusus memantau lingkup kelurahan. Mereka dijuluki Pasukan Biru.
Lainnya, Pasukan Hijau dan Pasukan Ungu pun menghiasi Jakarta. Pasukan Hijau untuk taman-taman dan ruang terbuka hijau Jakarta dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Sedangkan Pasukan Ungu dibawahi Dinas Sosial untuk menangani masyarakat telantar.Â
Â