Liputan6.com, Jakarta Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi memberikan tabungan pendidikan kepada Roffi Abdillah senilai Rp 10 Juta. Roffi mendapatkan tabungan ini setelah sukses menjawab pertanyaan dari Kang Dedi, sapaan akrab sang Bupati.
“Sebutkan 10 nama teman sekelas, setiap nama saya kasih Rp 1 Juta,” kata Dedi kepada Roffi.
Baca Juga
Pertanyaan tersebut dijawab dengan sigap oleh Roffi. Alhasil, uang tambahan Rp 10 Juta pun dapat ia bawa pulang dan akan ditabungkan. “Mau ditabung untuk sekolah, do’ain Ibu saya ya Pak,” pungkas anak yang bercita-cita ingin menjadi polisi tersebut.
Advertisement
Selain mendapatkan tabungan pendidikan dari Kang Dedi, Roffi juga mendapatkan jaminan pendidikan sampai perguruan tinggi dari pemerintah Kabupaten Purwakarta. Hal ini berkaitan dengan musibah yang menimpa ibu tercinta Roffi, almarhumah Indra Kusumawati (42) warga Gang Beringin Kelurahan Nagri Tengah Purwakarta yang meninggal akibat serangan jantung usai menonton pertunjukan Air Mancur Taman Sri Baduga.
Rabu Sore (22/2) kemarin Keluarga almarhumah Indra Kusumawati mendatangi rumah dinas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Jalan Gandanegara No 25, Purwakarta. Kedatangan mereka ini atas undangan dari Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan dalam rangka penyampaian permintaan maaf secara pribadi dan kedinasan dari dinas tersebut kepada keluarga korban.
Agus Hasan Saepudin selaku Kepala Dinas pada SOTK baru tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga almarhumah Indra Kusumawati di hadapan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Tak hanya itu, anak korban yang baru berusia 8 Tahun, bernama Hamdan Roffi Abdillah telah ditanggung biaya pendidikannya oleh pemerintah daerah sampai perguruan tinggi.
“Saya atas nama pribadi dan kedinasan menyampaikan permohonan maaf, semoga apa yang kami lakukan ke depan dapat meringankan beban keluarga,” kata Agus dalam pertemuan yang berlangsung santai tersebut.
Permintaan maaf Agus, langsung diterima secara terbuka oleh Yoyon Handoyono (45), mantan suami korban yang juga ayah dari Roffi. Ia berujar, telah mengikhlaskan kematian almarhumah dan menganggapnya sebagai musibah.
“Saya menerima dengan ikhlas, tidak ada dendam apapun, ini musibah, kami harus sabar dan tabah,” ungkapnya.
Ke depan, imbuh Yoyon, Roffi menjadi fokus dirinya bersama keluarga, pelajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu Harapan Umat Kabupaten Karawang itu menurutnya sudah memiliki tabungan pendidikan yang berasal dari santunan Bupati Purwakarta pada malam saat Ibunya meninggal, ditambah santunan dari Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan yang diterimanya hari ini.
“Fokus saya kini Roffi saja, saya perhatikan kondisi psikologisnya sejak Ibunya meninggal, Alhamdulillah tidak ada masalah sejauh ini,” imbuhnya.
Powered By:
Kabupaten Purwakarta