Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dianugerahi gelar kehormatan tertinggi dari Latupati Maluku. Gelar ini diberikan saat Jokowi membuka musyawarah besar para Latupati Maluku.
Seiring dengan penganugerahan gelar Kehormatan Tertinggi Latupati Maluku, Jokowi juga memiliki gelar khusus, yakni Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku. Artinya, 'bapak pimpinan besar yang peduli dengan kesejahteraan hidup masyarakat adat Maluku'.
Baca Juga
Jokowi saat itu sudah mengenakan baju putih lengan panjang dengan motif bunga merah di tengahnya. Dia kemudian naik ke atas panggung untuk menerima atribut kehormatan Latupati Maluku.
Advertisement
Gubernur Maluku Said Assegaf memakaikan satu per satu pakaian kebesaran itu. Mulai dari jubah, ikat pinggang, kain bahu, mahkota, dan tongkat komando yang semuanya bernuansa merah.
Dalam sambutannya, Jokowi merasa sangat terhormat dengan gelar yang diberikan ini. Dia mengatakan, gelar ini juga diiringi dengan rasa tanggung jawab bersama untuk membangun, memajukan, dan mensejahterakan masyarakat Maluku.
"Panah gurita di ujung tanjong, cari bia di ujung meti. Biar tapisah gunung deng tanjong, orang Maluku selalu di hati,"Â ujar Jokowi membacakan pantun di Ambon, Maluku, Jumat (24/2/2017).
Dengan gelar ini, Jokowi mengaku menjadi bagian dari laboratorium perdamaian di Maluku, masyarakat yang berpedoman pada persaudaraan dan kearifan lokal.
"Menggunakan falsafah Siwalima menyatukan semua perbedaan kelompok menjadi kekuatan perekat abadi. Sejarah membuktikan kearifan lokal dapat memulihkan keadaan pascakonflik," ucap Jokowi.
Dia juga berharap para Latupati dapat terus merawat kebinekaan dan kemajemukan di Maluku. Keharmonisan dan semangat hidup bersaudara tetap harus ditekankan.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih, saya membuka musyawarah besar para Latupati se-Maluku," ucap Jokowi.